Iran-Israel Memanas, Trump Sebut AS Nggak Ikut-ikutan

Ketegangan antara Iran dan Israel terus meningkat sejak serangan udara Israel pada Jumat (13/6/2025) menghantam fasilitas militer dan nuklir Iran. Di tengah eskalasi tersebut, mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menegaskan bahwa AS tidak terlibat dan tak ingin dilibatkan dalam konflik ini. (REUTERS/Ronen Zvulun)
Dalam pernyataannya di Truth Social, Minggu (15/6), Trump mengatakan, "Amerika tidak ada hubungannya dengan serangan terhadap Iran malam ini." Ia pun memperingatkan Teheran agar tidak menyeret AS ke dalam konflik, sambil mengancam bahwa serangan terhadap AS akan dibalas dengan kekuatan militer penuh. (REUTERS/Ken Cedeno)
Meski bersikap tegas, Trump tetap membuka pintu diplomasi. Ia mengklaim bahwa konflik antara Iran dan Israel dapat diakhiri dengan kesepakatan, bahkan menyebut kesepakatan itu bisa dicapai dengan mudah jika kedua pihak bersedia duduk bersama. (REUTERS/Iranian Red Crescent Society)
Trump juga mengungkap bahwa sebelumnya ia telah memberi waktu 60 hari kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei untuk merundingkan kesepakatan nuklir. Namun, menurutnya, waktu itu telah habis tanpa hasil apa pun. "Hari ini adalah hari ke-61," ujarnya kepada CNN usai serangan Israel. (REUTERS/HAMID AMLASHI)
Di sisi lain, Iran menolak tegas tawaran negosiasi gencatan senjata. Melalui mediator Qatar dan Oman, Iran menyatakan tak akan berunding selama mereka masih diserang oleh Israel. “Iran hanya akan melakukan negosiasi serius setelah responsnya terhadap serangan awal Israel selesai,” ujar seorang pejabat Iran seperti dikutip Reuters. (REUTERS/Eduardo Munoz)
Pejabat tersebut juga membantah bahwa Iran meminta Qatar atau Oman untuk melibatkan AS dalam negosiasi atau memperbarui perundingan nuklir. Iran menganggap kondisi saat ini belum tepat untuk pembicaraan, terutama dengan AS yang selama ini dianggap berpihak pada Israel. (REUTERS/Eduardo Munoz)
Sejak serangan dimulai, Israel dikabarkan telah menghancurkan sejumlah pusat komando militer Iran dan merusak fasilitas nuklirnya. Iran pun bersumpah akan membalas dengan "membuka gerbang neraka" terhadap Israel. (REUTERS/Majid Asgaripour)
Sementara itu, Qatar dan Oman tetap berusaha menjadi penengah. Kedua negara ini dikenal memiliki hubungan baik dengan Iran dan AS, serta pernah memediasi kesepakatan nuklir dan pertukaran tahanan di masa lalu. Namun, dengan situasi yang makin memanas, ruang diplomasi kini tampak semakin sempit. (REUTERS/Ronen Zvulun)
Ketegangan antara Iran dan Israel terus meningkat sejak serangan udara Israel pada Jumat (13/6/2025) menghantam fasilitas militer dan nuklir Iran. Di tengah eskalasi tersebut, mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menegaskan bahwa AS tidak terlibat dan tak ingin dilibatkan dalam konflik ini. (REUTERS/Ronen Zvulun)
Dalam pernyataannya di Truth Social, Minggu (15/6), Trump mengatakan, Amerika tidak ada hubungannya dengan serangan terhadap Iran malam ini. Ia pun memperingatkan Teheran agar tidak menyeret AS ke dalam konflik, sambil mengancam bahwa serangan terhadap AS akan dibalas dengan kekuatan militer penuh. (REUTERS/Ken Cedeno)
Meski bersikap tegas, Trump tetap membuka pintu diplomasi. Ia mengklaim bahwa konflik antara Iran dan Israel dapat diakhiri dengan kesepakatan, bahkan menyebut kesepakatan itu bisa dicapai dengan mudah jika kedua pihak bersedia duduk bersama. (REUTERS/Iranian Red Crescent Society)
Trump juga mengungkap bahwa sebelumnya ia telah memberi waktu 60 hari kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei untuk merundingkan kesepakatan nuklir. Namun, menurutnya, waktu itu telah habis tanpa hasil apa pun. Hari ini adalah hari ke-61, ujarnya kepada CNN usai serangan Israel. (REUTERS/HAMID AMLASHI)
Di sisi lain, Iran menolak tegas tawaran negosiasi gencatan senjata. Melalui mediator Qatar dan Oman, Iran menyatakan tak akan berunding selama mereka masih diserang oleh Israel. “Iran hanya akan melakukan negosiasi serius setelah responsnya terhadap serangan awal Israel selesai,” ujar seorang pejabat Iran seperti dikutip Reuters. (REUTERS/Eduardo Munoz)
Pejabat tersebut juga membantah bahwa Iran meminta Qatar atau Oman untuk melibatkan AS dalam negosiasi atau memperbarui perundingan nuklir. Iran menganggap kondisi saat ini belum tepat untuk pembicaraan, terutama dengan AS yang selama ini dianggap berpihak pada Israel. (REUTERS/Eduardo Munoz)
Sejak serangan dimulai, Israel dikabarkan telah menghancurkan sejumlah pusat komando militer Iran dan merusak fasilitas nuklirnya. Iran pun bersumpah akan membalas dengan membuka gerbang neraka terhadap Israel. (REUTERS/Majid Asgaripour)
Sementara itu, Qatar dan Oman tetap berusaha menjadi penengah. Kedua negara ini dikenal memiliki hubungan baik dengan Iran dan AS, serta pernah memediasi kesepakatan nuklir dan pertukaran tahanan di masa lalu. Namun, dengan situasi yang makin memanas, ruang diplomasi kini tampak semakin sempit. (REUTERS/Ronen Zvulun)