Bareskrim Polri Ungkap Group FB Fantasi Sedarah, 6 Pelaku Ditangkap

Pengungkapan kasus ini diumumkan langsung dari Mabes Polri, Jakarta, Rabu (21/5/2025).
Sebanyak enam orang pelaku yang terdiri dari admin dan anggota aktif grup ditangkap karena diduga terlibat dalam aktivitas penyebaran konten berbau inses serta pornografi anak di bawah umur.
Grup Facebook Fantasi Sedarah sempat viral dan menjadi sorotan publik di media sosial X dan Instagram, setelah sejumlah warganet membagikan tangkapan layar percakapan dalam grup yang dianggap menjijikkan dan menyimpang secara moral serta hukum.
Menurut kepolisian, grup tersebut memiliki ribuan anggota. Keenam pelaku yang ditangkap memiliki peran sebagai pengelola grup, pengunggah konten, hingga penyebar foto dan video ilegal.
Bareskrim Polri menyatakan masih terus melakukan pendalaman kasus dan tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka baru.
Proses identifikasi anggota lainnya masih berlangsung, mengingat skala penyebaran dan jumlah anggota yang sangat besar.
Polisi menegaskan akan terus memantau dan menindak tegas penyebaran konten pornografi, terutama yang melibatkan eksploitasi anak, di berbagai platform media sosial.
Isi dari grup ini mengandung cerita dan konten yang menjurus kepada fantasi seksual sedarah, dan sebagian besar melibatkan pornografi anak
Pengungkapan kasus ini diumumkan langsung dari Mabes Polri, Jakarta, Rabu (21/5/2025).
Sebanyak enam orang pelaku yang terdiri dari admin dan anggota aktif grup ditangkap karena diduga terlibat dalam aktivitas penyebaran konten berbau inses serta pornografi anak di bawah umur.
Grup Facebook Fantasi Sedarah sempat viral dan menjadi sorotan publik di media sosial X dan Instagram, setelah sejumlah warganet membagikan tangkapan layar percakapan dalam grup yang dianggap menjijikkan dan menyimpang secara moral serta hukum.
Menurut kepolisian, grup tersebut memiliki ribuan anggota. Keenam pelaku yang ditangkap memiliki peran sebagai pengelola grup, pengunggah konten, hingga penyebar foto dan video ilegal.
Bareskrim Polri menyatakan masih terus melakukan pendalaman kasus dan tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka baru.
Proses identifikasi anggota lainnya masih berlangsung, mengingat skala penyebaran dan jumlah anggota yang sangat besar.
Polisi menegaskan akan terus memantau dan menindak tegas penyebaran konten pornografi, terutama yang melibatkan eksploitasi anak, di berbagai platform media sosial.
Isi dari grup ini mengandung cerita dan konten yang menjurus kepada fantasi seksual sedarah, dan sebagian besar melibatkan pornografi anak