Aktivis dan Keluarga Korban Kenang Tragedi 98 di TPU Pondok Ranggon

Sejumlah aktivis dari berbagai elemen dan keluarga korban menggelar aksi tabur bunga di makam korban tragedi 98 TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Rabu (21/5/2025). 
 
Para aktivis 98 bersama keluarga korban menggelar aksi tabur bunga memperingati tepat lengsernya presiden Soeharto yang mundur dari jabatannya pada 21 Mei 1998.
 
Sebelum menggelar tabur bunga, pada aktivis melakukan orasi untuk mengenang kejadian tragedi 98, mereka menyebut banyak aktivis yang harus merelakan nyawanya tanpa merasakan buah dari perjuangan.
 
Mereka juga menggelar doa dan mengheningkan cipta, setelah itu satu - persatu pejuang reformasi dan korban tragedi 98 itu ditaburi bunga dan air mawar
 
Kedatangan mereka ke TPU Pondok Ranggon ini sekaligus mengenang rekan-rekan seperjuangan, mereka juga menolak lupa akan tragedi yang menimpa rekan ataupun keluarganya.
 
Saat ini para aktivis berharap anak-anak generasi selanjutnya dapat juga mengenang tragedi itu, dimana saat ini muncul wacana pemberian gelar pahlawan kepada Presiden Soeharto.
 
27 tahun berlalu para aktivis ini menyebut kejadian itu tak perlu terulang, namun mereka tetap akan memelihara api semangat reformasi terlebih hingga saat ini kasus HAM berat belum usai.
 
Sejumlah aktivis dari berbagai elemen dan keluarga korban menggelar aksi tabur bunga di makam korban tragedi 98 TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Rabu (21/5/2025).  
Para aktivis 98 bersama keluarga korban menggelar aksi tabur bunga memperingati tepat lengsernya presiden Soeharto yang mundur dari jabatannya pada 21 Mei 1998. 
Sebelum menggelar tabur bunga, pada aktivis melakukan orasi untuk mengenang kejadian tragedi 98, mereka menyebut banyak aktivis yang harus merelakan nyawanya tanpa merasakan buah dari perjuangan. 
Mereka juga menggelar doa dan mengheningkan cipta, setelah itu satu - persatu pejuang reformasi dan korban tragedi 98 itu ditaburi bunga dan air mawar 
Kedatangan mereka ke TPU Pondok Ranggon ini sekaligus mengenang rekan-rekan seperjuangan, mereka juga menolak lupa akan tragedi yang menimpa rekan ataupun keluarganya. 
Saat ini para aktivis berharap anak-anak generasi selanjutnya dapat juga mengenang tragedi itu, dimana saat ini muncul wacana pemberian gelar pahlawan kepada Presiden Soeharto. 
27 tahun berlalu para aktivis ini menyebut kejadian itu tak perlu terulang, namun mereka tetap akan memelihara api semangat reformasi terlebih hingga saat ini kasus HAM berat belum usai.