Ratusan Truk Bantuan untuk Gaza Masih Tertahan di Mesir

Ratusan truk bermuatan bantuan kemanusiaan, termasuk makanan dan obat-obatan, terus menumpuk di kota Al Arish, Sinai Utara, Mesir, Senin (19/5/2025). Mereka menanti izin untuk menyeberang ke Gaza melalui perbatasan Rafah. Penutupan perbatasan ini terjadi sejak Mei 2024, ketika militer Israel mengambil alih sisi Palestina dari perbatasan tersebut, menghentikan aliran bantuan meskipun kondisi kemanusiaan di Gaza memburuk. Beberapa bantuan bahkan telah kedaluwarsa dan dibuang di area terbuka Al Arish karena terlalu lama tertahan. 
 
Para sopir truk mengeluhkan lamanya waktu tunggu dan ketidakpastian izin masuk. Beberapa di antaranya telah menunggu selama lebih dari sebulan, hanya untuk akhirnya membawa kembali muatan yang telah kedaluwarsa. Situasi ini tidak hanya menyebabkan penumpukan truk di jalan-jalan Al Arish, tetapi juga memicu keluhan dari warga setempat karena kemacetan dan gangguan lalu lintas.
Sementara itu, tekanan internasional terhadap Israel meningkat. Negara-negara seperti Inggris, Prancis, dan Kanada mengancam akan mengambil tindakan jika serangan militer Israel terus berlanjut dan bantuan kemanusiaan tidak segera disalurkan. Namun, hingga kini, hanya sebagian kecil bantuan yang diizinkan masuk ke Gaza, jauh dari jumlah yang dibutuhkan untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang semakin parah.
Ratusan truk bermuatan bantuan kemanusiaan, termasuk makanan dan obat-obatan, terus menumpuk di kota Al Arish, Sinai Utara, Mesir, Senin (19/5/2025). Mereka menanti izin untuk menyeberang ke Gaza melalui perbatasan Rafah. Penutupan perbatasan ini terjadi sejak Mei 2024, ketika militer Israel mengambil alih sisi Palestina dari perbatasan tersebut, menghentikan aliran bantuan meskipun kondisi kemanusiaan di Gaza memburuk. Beberapa bantuan bahkan telah kedaluwarsa dan dibuang di area terbuka Al Arish karena terlalu lama tertahan.  
Para sopir truk mengeluhkan lamanya waktu tunggu dan ketidakpastian izin masuk. Beberapa di antaranya telah menunggu selama lebih dari sebulan, hanya untuk akhirnya membawa kembali muatan yang telah kedaluwarsa. Situasi ini tidak hanya menyebabkan penumpukan truk di jalan-jalan Al Arish, tetapi juga memicu keluhan dari warga setempat karena kemacetan dan gangguan lalu lintas.
Sementara itu, tekanan internasional terhadap Israel meningkat. Negara-negara seperti Inggris, Prancis, dan Kanada mengancam akan mengambil tindakan jika serangan militer Israel terus berlanjut dan bantuan kemanusiaan tidak segera disalurkan. Namun, hingga kini, hanya sebagian kecil bantuan yang diizinkan masuk ke Gaza, jauh dari jumlah yang dibutuhkan untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang semakin parah.