Seorang wanita Kongo menyiapkan makanan di dekat tempat penampungan sementara di Stadion Rugombo, setelah melarikan diri dari bentrokan baru antara pemberontak M23 dan Angkatan Bersenjata Republik Demokratik Kongo (FARDC), di komune Rugombo, Provinsi Cibitoke, Burundi, Selasa (18/2/2025).
Sejumlah anak-anak mengantre dengan tertib di belakang garis penjagaan untuk menerima makanan. Masing-masing dari mereka membawa piring.
Para pemberontak telah berusaha untuk merebut kota strategis tersebut sejak merebut kota Goma pada akhir Januari. Jatuhnya Bukavu, jika dikonfirmasi, menandai kemajuan paling signifikan dari kelompok bersenjata tersebut sejak mereka menghidupkan kembali pemberontakan yang telah berlangsung selama satu dekade di Kongo timur pada 2022.
Pada Sabtu, kantor kepresidenan Kongo mengatakan bahwa ibukota provinsi tetap berada di bawah kendali pasukannya dan pasukan sekutunya, tetapi pada Minggu dini hari para pemberontak telah maju ke pusat Bukavu, kata penduduk dan seorang pejabat setempat, yang berbicara tanpa menyebut nama karena alasan keamanan.
Juru bicara M23 Willy Ngoma mengatakan kepada Reuters bahwa milisi tersebut berada di kota itu dan mengunggah sebuah foto di platform media sosial X yang memperlihatkan sekelompok pejuang yang berpose di Alun-alun Kemerdekaan di pusat ibukota provinsi.
Kemajuan pesat para pemberontak sejak awal tahun dan keterlibatan pasukan dari negara-negara tetangga telah memicu kekhawatiran akan terjadinya perang regional yang lebih luas dalam konflik yang berakar pada ketegangan atas kekuasaan, identitas, dan sumber daya pada genosida Rwanda 1990-an.