Rempongnya Warga Kongo Evakuasi Diri gegara Konflik Bersenjata

Warga Kongo, yang mengungsi akibat bentrokan baru-baru ini antara pemberontak M23 dan Angkatan Bersenjata Republik Demokratik Kongo (FARDC), mengendarai sepeda motor saat bersiap meninggalkan kamp dan setelah diperintahkan oleh pemberontak M23 untuk mengosongkan kamp di pinggiran Goma, Republik Demokratik Kongo, Rabu (12/2/2025).
Goma dilanda konflik sejak akhir Januari. Kelompok M23 merangsek masuk dan merebut kota tersebut hingga bandara internasional Goma berhasil dikuasai mereka.
M23 merupakan kelompok bersenjata yang sebagian besar diisi oleh etnis Tutsi. Mereka memisahkan diri dari militer Kongo lebih dari 10 tahun lalu karena merasa pemerintah berkhianat soal perlindungan bagi etnis Tutsi.
Konflik di Kongo Timur ini sebetulnya sudah berlangsung lama, terutama antara kelompok etnis Hutu dan Tutsi. Etnis Hutu pernah membunuh hingga satu juta etnis Tutsi ketika genosida 1994 di negara tetangga Rwanda. Ketika etnis Tutsi melawan, jutaan etnis Hutu melarikan diri ke Kongo. Rwanda pun menuding etnis Hutu di Kongo terlibat dalam genosida dan bahwa tentara Kongo melindungi mereka.
Menurut Menteri Komunikasi Republik Demokratik Kongo Patrick Muyaya, lebih dari 2.000 orang meninggal dunia dalam konflik di Goma.