Ribuan orang yang mengungsi mencapai pinggiran kota Goma di bagian timur Republik Demokratik Kongo pada Rabu (22/1). Mereka melarikan diri dari pemberontak M23 yang merebut kota Minova minggu ini.
Mereka tiba dengan perahu kecil yang penuh sesak dengan barang-barang yang dibundel, bergabung dengan ribuan orang yang mengungsi yang sudah tinggal di kamp darurat Nzulo, sekitar 15 kilometer (9,32 mil) dari Goma, ibu kota provinsi Kivu Utara di Kongo yang menghadap danau.
Sebagian telah melarikan diri melewati serangan M23 ke Minova, yang merupakan rumah bagi lebih dari setengah juta orang yang mengungsi di dalam negeri.
Jatuhnya Minova, rute pasokan utama dari provinsi tetangga Kivu Selatan ke Goma, merupakan titik balik bagi M23 sejak melancarkan pemberontakan baru ke wilayah timur Kongo yang kaya mineral pada Maret 2022, kata para analis. Kota tersebut berjarak sekitar 40 km dari Goma, kota berpenduduk dua juta orang termasuk lebih dari satu juta pengungsi, yang sempat dikuasai M23 pada tahun 2012 dan 2013.
Tentara Kongo, yang telah terkunci dalam pertempuran melawan M23 selama hampir tiga tahun, sejauh ini hanya mengatakan bahwa "musuh telah menerobos" di Minova. M23 adalah yang terbaru dalam serangkaian kelompok pemberontak yang dipimpin etnis Tutsi yang bangkit melawan pasukan Kongo.