Mary Jane Veloso tiba di Bandara Manila, Filipina pada Rabu (18/12/2024) dini hari waktu setempat. Saat tiba di bandara Manila, Mary Jane dikawal ketat oleh petugas keamanan dan langsung dibawa ke Lembaga Pemasyarakatan Perempuan di ibu kota Manila.
Mary Jane tampak telah bertemu dengan keluarganya setelah tiba di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan pada Rabu pagi.
Mereka saling berpelukan.
Pemerintah RI dan Filipina telah bersepakat untuk memindahkan Mary Jane kembali ke Manila dalam sebuah kesepakatan yang mencakup Manila menghormati hukuman pengadilan terhadap perempuan itu dan statusnya sebagai tahanan.
Sedangkan keputusan apa pun mengenai grasi Mary Jane akan bergantung pada Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr.
Sekretaris eksekutif Filipina Lucas Bersamin pada Selasa (17/12/2024) mengatakan, terlalu dini untuk berspekulasi tentang apa yang akan dilakukan Presiden Marcos terhadap nasib Mary Jane.
Indonesia mengatakan akan menghormati keputusan apa pun yang diambil oleh Filipina, termasuk jika Mary Jane diberi grasi.
Sebelumnya, mantan pembantu rumah tangga berusia 39 tahun dan ibu dari dua orang anak itu mengatakan kepada para wartawan di Jakarta, bahwa ia siap untuk memulai hidup baru di Filipina.
Mary Jane ditangkap di Yogyakarta pada 2010 setelah ditemukan dengan 2,6 kg heroin yang disembunyikan di dalam koper. Dia mengaku hanya sebagai kurir narkoba, namun dia divonis bersalah dan dijatuhi hukuman mati.
Namun, eksekusi tersebut ditunda pada menit-menit terakhir setelah tekanan dari masyarakat internasional dan nasional yang menyatakan bahwa Mary Jane adalah korban perdagangan manusia.