Foto udara pada hari Jumat (13/12) menunjukkan warga Suriah merayakan penggulingan Bashar al-Assad di alun-alun Umayyah di Damaskus, pada hari Jumat pertama setelah pemberontak yang dipimpin Islamis menguasai kota tersebut dan mengakhiri kekuasaan Assad.
Lebih dari setengah abad pemerintahan klan al-Assad berakhir tiba-tiba pada hari Minggu lalu, setelah serangan kilat oposisi melanda seluruh negeri dan berhasil merebut ibu kota. Presiden yang digulingkan, Bashar al-Assad melarikan diri dari Suriah, menutup era di mana para tersangka pembangkang dipenjara atau dibunuh, dan mengakhiri perang saudara selama hampir 14 tahun, yang menewaskan lebih dari 500.000 orang dan membuat jutaan orang mengungsi.
Dilansir Al Arabiya dan AFP, Sabtu (14/12/2024), Abu Mohammed al-Jolani, kepala Administrasi Operasi Militer yang mempelopori serangan tersebut, menyerukan kepada warga Suriah "untuk turun ke jalan untuk mengekspresikan kegembiraan mereka" pada hari Jumat (13/12) waktu setempat untuk menandai "kemenangan revolusi yang diberkahi."
Perdana Menteri Sementara Mohammad al-Bashir pada Jumat, berpidato di hadapan jemaah di Masjid Umayyah, yang merupakan bangunan bersejarah di Damaskus. Ribuan orang berbondong-bondong ke masjid tersebut. Sebagian mengibarkan bendera kemerdekaan Suriah bintang tiga yang tidak berani dikibarkan oleh siapa pun selama pemerintahan tangan besi al-Assad.
Massa yang gembira meneriakkan "satu, satu, satu, rakyat Suriah adalah satu!"