Melihat Penjara Sednaya, "Rumah Jagal" Milik Assad

Hayat al-Turki, 27 tahun, melihat sel di dalam penjara Sednaya di Suriah, berharap dapat menemukan kerabatnya, Rabu (11/12).
 
Ribuan tahanan Suriah dibebaskan dari Penjara Sednaya, dekat Damaskus, saat pemberontak yang dipimpin Hayat Tahrir Al-Sham (HTS) merebut ibu kota Suriah sekaligus menumbangkan pemerintahan Bashar Al-Assad.
 
Penjara Sednaya selama ini dikenal sebagai pusat penahanan yang menjadi "rumah jagal" milik pemerintah Assad. Penjara ini dibuka pada 1986 oleh ayah Assad, Hafez, sebelum mewariskan kursi kepresidenan kepada anaknya.
 
Direktur organisasi relawan Suriah, The White Helmets, Raed Al-Saleh menyebut Penjara Sednaya menjadi "neraka" bagi para tahanan. Berbagai penyiksaan dan eksekusi mati telah terdokumentasikan dalam penjara ini.
 
Raed Al-Saleh menyebut eksekusi mati di Penjara Sednaya dilakukan setiap hari. Menurut The White Helmets, sekitar 50 hingga 100 orang dieksekusi saban hari di Sednaya sebelum Assad tumbang.
Hayat al-Turki, 27 tahun, melihat sel di dalam penjara Sednaya di Suriah, berharap dapat menemukan kerabatnya, Rabu (11/12). 
Ribuan tahanan Suriah dibebaskan dari Penjara Sednaya, dekat Damaskus, saat pemberontak yang dipimpin Hayat Tahrir Al-Sham (HTS) merebut ibu kota Suriah sekaligus menumbangkan pemerintahan Bashar Al-Assad. 
Penjara Sednaya selama ini dikenal sebagai pusat penahanan yang menjadi rumah jagal milik pemerintah Assad. Penjara ini dibuka pada 1986 oleh ayah Assad, Hafez, sebelum mewariskan kursi kepresidenan kepada anaknya. 
Direktur organisasi relawan Suriah, The White Helmets, Raed Al-Saleh menyebut Penjara Sednaya menjadi neraka bagi para tahanan. Berbagai penyiksaan dan eksekusi mati telah terdokumentasikan dalam penjara ini. 
Raed Al-Saleh menyebut eksekusi mati di Penjara Sednaya dilakukan setiap hari. Menurut The White Helmets, sekitar 50 hingga 100 orang dieksekusi saban hari di Sednaya sebelum Assad tumbang.