Melihat Latihan Para Penjaga Pantai

Menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru pada Desember mendatang, dipastikan jumlah wisatawan di tempat objek wisata akan mengalami peningkatan. Salah satunya wisata pesisir yang meliputi wilayah pantai mulai dari wahana air hingga renang permukaan (snorkling). Selain Ancol, objek wisata pesisir di kawasan Kepulauan Seribu juga diminati masyarakat di wilayah Jakarta. Banyak pulau yang dituju pada kawasan tersebut seperti Pulau Harapan, Pulau Pramuka dan Pulau Tidung.
Guna mengantisipasi antusias masyarakat pada kawasan di Kepulauan Seribu tersebut, maka kehadiran penjaga pantai atau lifeguard diperlukan untuk menjaga wisatawan dari potensi bahaya.
Namun menurut keterangan Ketua Daerah Perlindungan Laut - Basis Masyarakat (DPL-BM) Lestari indah Pulau Tidung Lah Mudin, wilayah Kepulauan Seribu belum ada penjaga pantai yang berkompeten atau tersertifikasi. Sehingga, kejadian korban meninggal akibat tenggelam kerap terjadi lantaran tidak sesuai dengan prosedur penanganan korban tenggelam.
Oleh karena itu, lembaga Balawista Nasional bersama kelompok pecinta alam Wanadri mengajak masyarakat di Pulau Tidung yang masuk dalam Kelompok Patroli Pesisir, untuk mengikuti pelatihan keselamatan wisata tirta.
Pelatihan tersebut bertujuan untuk mencetak penjaga pantai yang handal, memiliki keterampilan, dan kualifikasi serta kompeten tersertifikasi untuk menyelamatkan nyawa dan menjaga keamanan di pantai.
Setiap peserta mendapatkan materi seperti mengidentifikasi potensi bahaya, melakukan supervisi keselamatan pengunjung, pengenalan dan pengunaan alat penyelamatan seperti pelampung penyelamat (rescue tube), papan penyelamat (surf rescue board), penyelamatan tanpa alat, melakukan pertolongan pertama (first aid), serta melakukan Cardiopulmonary resuscitation (CPR).
Dengan segala materi serta praktek yang didapatkan dari pelatihan tersebut maka peserta akan mendapatkan sertifikat penjaga pantai level 3, sehingga faktor keselamatan bagi para wisatawan lebih baik dan mengurangi angka kecelakaan saat berwisata air, dan para wisatawan dapat bermain dengan rasa aman dan nyaman berwisata ke Pulau Tidung.
Para penjaga pantai Pulau Tidung pun berharap agar pemerintah melalui Kemenpar, agar dapat membantu memfasilitasi sarana bagi penjaga pantai seperti pos pantau, seragam penjaga pantai serta alat penyelamat.
Menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru pada Desember mendatang, dipastikan jumlah wisatawan di tempat objek wisata akan mengalami peningkatan. Salah satunya wisata pesisir yang meliputi wilayah pantai mulai dari wahana air hingga renang permukaan (snorkling). Selain Ancol, objek wisata pesisir di kawasan Kepulauan Seribu juga diminati masyarakat di wilayah Jakarta. Banyak pulau yang dituju pada kawasan tersebut seperti Pulau Harapan, Pulau Pramuka dan Pulau Tidung.
Guna mengantisipasi antusias masyarakat pada kawasan di Kepulauan Seribu tersebut, maka kehadiran penjaga pantai atau lifeguard diperlukan untuk menjaga wisatawan dari potensi bahaya.
Namun menurut keterangan Ketua Daerah Perlindungan Laut - Basis Masyarakat (DPL-BM) Lestari indah Pulau Tidung Lah Mudin, wilayah Kepulauan Seribu belum ada penjaga pantai yang berkompeten atau tersertifikasi. Sehingga, kejadian korban meninggal akibat tenggelam kerap terjadi lantaran tidak sesuai dengan prosedur penanganan korban tenggelam.
Oleh karena itu, lembaga Balawista Nasional bersama kelompok pecinta alam Wanadri mengajak masyarakat di Pulau Tidung yang masuk dalam Kelompok Patroli Pesisir, untuk mengikuti pelatihan keselamatan wisata tirta.
Pelatihan tersebut bertujuan untuk mencetak penjaga pantai yang handal, memiliki keterampilan, dan kualifikasi serta kompeten tersertifikasi untuk menyelamatkan nyawa dan menjaga keamanan di pantai.
Setiap peserta mendapatkan materi seperti mengidentifikasi potensi bahaya, melakukan supervisi keselamatan pengunjung, pengenalan dan pengunaan alat penyelamatan seperti pelampung penyelamat (rescue tube), papan penyelamat (surf rescue board), penyelamatan tanpa alat, melakukan pertolongan pertama (first aid), serta melakukan Cardiopulmonary resuscitation (CPR).
Dengan segala materi serta praktek yang didapatkan dari pelatihan tersebut maka peserta akan mendapatkan sertifikat penjaga pantai level 3, sehingga faktor keselamatan bagi para wisatawan lebih baik dan mengurangi angka kecelakaan saat berwisata air, dan para wisatawan dapat bermain dengan rasa aman dan nyaman berwisata ke Pulau Tidung.
Para penjaga pantai Pulau Tidung pun berharap agar pemerintah melalui Kemenpar, agar dapat membantu memfasilitasi sarana bagi penjaga pantai seperti pos pantau, seragam penjaga pantai serta alat penyelamat.