Kemacetan terjadi di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (26/11/2024).
Kemacetan di Jakarta menjadi salah satu masalah pelik yang belum juga terselesaikan. Kemacetan Jakarta ditaksir menimbulkan kerugian hingga ratusan triliun.
Meski sudah ada ragam upaya dilakukan, nyatanya belum cukup untuk mengatasi kemacetan di Jakarta. Lebih lagi, kemacetan Jakarta ini membuat kerugian negara yang cukup besar. Jumlahnya pun cukup signifikan yakni mencapai ratusan triliun per tahun. Satu tahun di Kota Jakarta kerugiannya Rp 100 triliun.
Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri Brigjen Bakharuddin menjelaskan, kerugian itu salah satunya berkaitan dengan masalah kesehatan. Ini disebabkan polusi udara yang juga meningkat seiring dengan kemacetan Jakarta.
Sebelumnya, Kepala Unit Pengelola Sistem Jalan Berbayar Elekronik (SPBE) Dinas Perhubungan Jakarta Zulkifli juga sempat menyampaikan kerugian hingga ratusan triliun akibat kemacetan. Menurutnya, kerugian Rp 100 triliun itu paling besar didominasi kerugian kesehatan dan waktu hingga Rp 60 triliun.
Kerugian terjadi pada biaya operasi kendaraan termasuk biaya bahan bakar yang terbuang karena kendaraan menyala di tengah kemacetan. Jumlahnya bisa mencapai Rp 40 triliun.
Pada tahun 2023, dalam data yang dirilis TomTom Traffix Index dalam survei di 387 kota di dunia, Jakarta menduduki peringkat ke-30. Meski posisinya turun, menurut TomTom Traffic Index lalu lintas Jakarta sepanjang 2023 justru makin macet.
TomTom Traffic Index mencatat, untuk perjalanan 10 km di Jakarta membutuhkan waktu rata-rata 23 menit dan 20 detik. Padahal, tahun 2022 terdata untuk perjalanan 10 km waktu rata-rata yang dibutuhkan adalah 22 menit 40 detik.