Penggalian Kuburan Massal Korban Penembakan Diktator Francisco Franco

Antoni Balanca (57), presiden Asosiasi Kerabat Korban Kuburan Massal 96, mengamati pekerjaan anggota Asosiasi Ilmiah ArqueoAntro dalam penggalian kuburan massal terbaru yang berisi jenazah orang-orang yang ditembak oleh pasukan diktator Francisco Franco, di pemakaman Paterna, Spanyol, Senin (14/10).
Ilmuwan forensik Spanyol kembali melakukan penggalian kuburan massal korban penembakan oleh pasukan diktator Francisco Franco pada tahun 1939, setelah Perang Saudara Spanyol.
Mereka mengumpulkan tengkorak dengan tanda lubang peluru dan tulang untuk mengidentifikasi mereka secara genetik dan kemudian menyerahkannya kepada anggota keluarga mereka.
Sebanyak 108 warga sipil, banyak yang terkait dengan partai kiri dan serikat pekerja, dieksekusi dan dimakamkan di pemakaman Colmenar Viejo antara April dan Desember 1939.
Warga membawa foto kerabat mereka yang menjadi korban tragedi tersebut.
Antoni Balanca (57), presiden Asosiasi Kerabat Korban Kuburan Massal 96, mengamati pekerjaan anggota Asosiasi Ilmiah ArqueoAntro dalam penggalian kuburan massal terbaru yang berisi jenazah orang-orang yang ditembak oleh pasukan diktator Francisco Franco, di pemakaman Paterna, Spanyol, Senin (14/10).
Ilmuwan forensik Spanyol kembali melakukan penggalian kuburan massal korban penembakan oleh pasukan diktator Francisco Franco pada tahun 1939, setelah Perang Saudara Spanyol.
Mereka mengumpulkan tengkorak dengan tanda lubang peluru dan tulang untuk mengidentifikasi mereka secara genetik dan kemudian menyerahkannya kepada anggota keluarga mereka.
Sebanyak 108 warga sipil, banyak yang terkait dengan partai kiri dan serikat pekerja, dieksekusi dan dimakamkan di pemakaman Colmenar Viejo antara April dan Desember 1939.
Warga membawa foto kerabat mereka yang menjadi korban tragedi tersebut.