Bingkai Sepekan: Timur Tengah Memanas, Israel Dikepung Poros Perlawanan

Perang Israel dengan Hamas di Gaza menandakan salah satu masa paling bergejolak dalam sejarah Timur Tengah. (REUTERS/Mohammed Salem)
Konflik yang sudah berlangsung sejak 1948 itu kembali memanas sejak 7 Oktober 2023. Sampai saat ini Israel masih membombardir wilayah Gaza hingga ke serpihan terkecil dengan dalih memusnahkan Hamas. Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas pun melaporkan setidaknya 41.495 orang tewas selama lebih dari 11 bulan terakhir sejak Israel menyerang Gaza. (AP/Abdel Kareem Hana)
Konflik tanpa henti itu membuat sejumlah negara Timur Tengah tidak tinggal diam. Kelompok bersenjata Hizbullah, yang didukung Iran, di Lebanon menembakkan artileri dan roket ke Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina. Namun roket-roket itu berhasil dihalang iron dome Israel. (AP/Baz Ratner)
Perang Hizbullah dan Israel semakin bergejolak saat ribuan alat komunikasi pager dan walkie talkie milik anggota Hizbullah meledak bersamaan di Lebanon. (AP Photo)
Mossad, salah satu dari tiga badan intelijen utama Israel, diyakini sebagai pelaku dari ledakan ribuan perangkat komunikasi tersebut. Mossad mensabotase ribuan pager, diikuti oleh serangan walkie-talkie, hingga menewaskan 26 orang dan melukai lebih dari 3.000 orang di Lebanon. (AP/Hassan Ammar)
Hizbullah pun melancarkan aksi balas dendam dengan menembakkan roket di wilayah kota Haifa di Israel utara. Hizbullah juga menargetkan serangan ke fasilitas produksi militer dan pangkalan udara Israel. (REUTERS/Ronen Zvulun)
Aksi saling serang kemudian terjadi. Fokus serangan-serangan militer Israel pun bergeser tajam dari Gaza ke Lebanon. Akibatnya sejumlah wilayah di Lebanon hancur, terlihat seperti yang terjadi di Gaza. (REUTERS/Ali Hankir)
Dunia pun mengutuk keras aksi Israel yang membombardir Gaza hingga Lebanon tanpa henti. Perlu diingat, konflik ini sudah terjadi puluhan tahun sejak Israel menginvasi negara-negara tersebut. (REUTERS/Amr Abdallah Dalsh)
Merespon aksi militer Israel di Lebanon dan Gaza, kelompok Houthi di Yaman juga mulai bergerak. Houthi mengklaim telah meluncurkan serangan rudal di Israel tengah. (AP/Osamah Abdulrahman)
Dilansir kantor berita AFP, Jumat (27/9/2024), Houthi melancarkan serangan melalui pesawat tak berawak atau drone ke wilayah Israel tengah pada hari ini waktu setempat. Serangan itu terjadi setelah militer Israel mengatakan pertahanan udara mencegat rudal yang ditembakkan dari Yaman. (AP/Baz Ratner)
Houthi juga menjadi salah satu kelompok yang nyaring melakukan aksi membela Palestina dari serangan Israel. Salah satu yang dilakukan Houthi adalah menyerang kapal-kapal kargo di Laut Merah yang dimiliki atau dioperasikan oleh perusahaan Israel atau yang mengangkut barang-barang ke dan dari Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina yang didera serangan Israel sejak 7 Oktober. (REUTERS/Houthi Military Media)
Kemudian pada Kamis, 26 September 2024, Kelompok Perlawanan Islam di Irak juga mulai bergerak melancarkan serangan di Pelabuhan Laut Merah Israel di Eliat. Irak mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Pelabuhan Laut Merah Israel pada Rabu (25/9) menggunakan pesawat tak berawak atau drone. (REUTERS/Ronen Zvulun)
Situasi di Israel dianggap semakin memburuk karena poros perlawanan mulai mengepung. Adapun poros perlawanan merupakan istilah untuk gabungan milisi perlawanan lintas-teritorial yang disebut Israel dibekingi Iran. Mulai dari Hizbullah Lebanon, Perlawanan Irak dan Suriah. Kemudian gerakan Ansarallah Houthi Yaman, serta para milisi Palestina yang ada di Gaza Tepi Barat. (REUTERS/Amir Cohen)
Namun Israel seakan tutup mata dan telinga, negara zionis itu tetap membombardir Gaza hingga Lebanon. (AFP/IBRAHIM AMRO)