Fenomena Dua Sungai Beda Warna Bertemu

Pemandangan dari drone menunjukkan sebuah perahu berlayar di titik pertemuan antara Rio Negro dan Rio Solimoes, untuk melanjutkan perjalanan ke sungai Amazon dekat Manaus, negara bagian Amazonas, Brasil, 21 September 2024.
Rio Negro sendiri sungai hitam terbesar di dunia. Warna airnya berasal dari tumbuhan rawa dan hutan yang mengalami proses pembusukan. Air sungai seperti ini memiliki tingkat keasaman yang tinggi dan sedikit endapan.
Sementara Rio Solimoes mengandung pasir dan lumpur. Tak heran jika warnanya kecoklatan.
Kedua sungai tersebut bertemu dalam jarak lebih dari lima kilometer dalam kondisi air kedua sungat tersebut tidak bercampur dengan kepekatan dan temperatur yang tetap berbeda.
Ahli Geologi yang bernama Robert Meade, mendeskripsikan fenomena unik ini sebagai “Six Mississippis worth of café-au-lait colored water" atau dua air sungai yang berwarna menyerupai teh hitam yang saling bertemu.
Pemandangan dari drone menunjukkan sebuah perahu berlayar di titik pertemuan antara Rio Negro dan Rio Solimoes, untuk melanjutkan perjalanan ke sungai Amazon dekat Manaus, negara bagian Amazonas, Brasil, 21 September 2024.
Rio Negro sendiri sungai hitam terbesar di dunia. Warna airnya berasal dari tumbuhan rawa dan hutan yang mengalami proses pembusukan. Air sungai seperti ini memiliki tingkat keasaman yang tinggi dan sedikit endapan.
Sementara Rio Solimoes mengandung pasir dan lumpur. Tak heran jika warnanya kecoklatan.
Kedua sungai tersebut bertemu dalam jarak lebih dari lima kilometer dalam kondisi air kedua sungat tersebut tidak bercampur dengan kepekatan dan temperatur yang tetap berbeda.
Ahli Geologi yang bernama Robert Meade, mendeskripsikan fenomena unik ini sebagai “Six Mississippis worth of café-au-lait colored water atau dua air sungai yang berwarna menyerupai teh hitam yang saling bertemu.