Polisi Bubarkan Massa Berbeda di Belakang DPR, Semprotkan Water Cannon

Aparat kepolisian menyemprotkan air dari kendaraan taktis water cannon ke arah pendemo di gerbang belakang Gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta Pusat.
Demonstrasi penolakan pengesahan revisi Undang-Undang (UU) Pilkada sempat memanas di gerbang belakang atau Gerbang Pancasila Gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta Pusat (Jakpus).
Polisi berusaha membubarkan pendemo yang beraksi di gerbang belakang atau Gerbang Pancasila Gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta Pusat (Jakpus).
Pantauan detikcom, Kamis (22/8/2024), pukul 17.33 WIB, aparat tampak memajukan barisan mereka ke arah pendemo. Sementara pendemo, yakni mahasiswa, bertahan di barisannya.
Terdengar suara benturan kayu dan lemparan botol ke arah barikade besi polisi. Massa berteriak saling memberikan komando kepada rekan-rekannya untuk bertahan di posisi mereka.
Tak lama, water cannon dilepas ke arah massa aksi.
Massa terempas semprotan air dan mulai mundur dari posisi semula.
Aparat mendorong barikade untuk memukul mundur massa.
Polisi juga sempat menembakkan gas air mata.
Massa ini merupakan massa berbeda dari yang beraksi sejak pagi tadi.
Aparat kepolisian menyemprotkan air dari kendaraan taktis water cannon ke arah pendemo di gerbang belakang Gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta Pusat.
Demonstrasi penolakan pengesahan revisi Undang-Undang (UU) Pilkada sempat memanas di gerbang belakang atau Gerbang Pancasila Gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta Pusat (Jakpus).
Polisi berusaha membubarkan pendemo yang beraksi di gerbang belakang atau Gerbang Pancasila Gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta Pusat (Jakpus).
Pantauan detikcom, Kamis (22/8/2024), pukul 17.33 WIB, aparat tampak memajukan barisan mereka ke arah pendemo. Sementara pendemo, yakni mahasiswa, bertahan di barisannya.
Terdengar suara benturan kayu dan lemparan botol ke arah barikade besi polisi. Massa berteriak saling memberikan komando kepada rekan-rekannya untuk bertahan di posisi mereka.
Tak lama, water cannon dilepas ke arah massa aksi.
Massa terempas semprotan air dan mulai mundur dari posisi semula.
Aparat mendorong barikade untuk memukul mundur massa.
Polisi juga sempat menembakkan gas air mata.
Massa ini merupakan massa berbeda dari yang beraksi sejak pagi tadi.