Perkuat Solidaritas-Identitas untuk Pembangunan Berkelanjutan

Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, menyampaikan bahwa kegiatan Sarasehan Nasional ini merupakan momen istimewa untuk merumuskan langkah strategis untuk menghadapi tantangan ke depan, baik sebagai individu ataupun komunitas.

Sarasehan Nasional ini juga diharapkan mampu memperkuat jaringan kerja sama antara penghayat kepercayaan di seluruh Indonesia. Dengan demikian, para penghayat dapat saling mendukung dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada, serta bersama-sama membangun bangsa yang lebih kokoh dan harmonis.

Sedikitnya ada 275 peserta yang berasal dari berbagai latar belakang, di antaranya organisasi Penghayat Kepercayaan, Generasi Muda Penghayat Kepercayaan (Gema Pakti), Perempuan Penghayat Kepercayaan (Puan Hayati), kementerian/lembaga terkait, organisasi masyarakat sipil, serta perguruan tinggi.

Mereka berkumpul untuk mendiskusikan peran strategis penghayat kepercayaan dalam mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan. Mengusung tema “Transformasi Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa untuk Meningkatkan Ketahanan Sosial, Budaya, dan Ekologi secara Berkelanjutan”, kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan layanan pemenuhan hak penghayat kepercayaan serta memperkuat komitmen para penghayat dalam upaya menjaga dan mengembangkan nilai-nilai luhur bangsa.

Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, menyampaikan bahwa kegiatan Sarasehan Nasional ini merupakan momen istimewa untuk merumuskan langkah strategis untuk menghadapi tantangan ke depan, baik sebagai individu ataupun komunitas.
Sarasehan Nasional ini juga diharapkan mampu memperkuat jaringan kerja sama antara penghayat kepercayaan di seluruh Indonesia. Dengan demikian, para penghayat dapat saling mendukung dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada, serta bersama-sama membangun bangsa yang lebih kokoh dan harmonis.
Sedikitnya ada 275 peserta yang berasal dari berbagai latar belakang, di antaranya organisasi Penghayat Kepercayaan, Generasi Muda Penghayat Kepercayaan (Gema Pakti), Perempuan Penghayat Kepercayaan (Puan Hayati), kementerian/lembaga terkait, organisasi masyarakat sipil, serta perguruan tinggi.
Mereka berkumpul untuk mendiskusikan peran strategis penghayat kepercayaan dalam mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan. Mengusung tema “Transformasi Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa untuk Meningkatkan Ketahanan Sosial, Budaya, dan Ekologi secara Berkelanjutan”, kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan layanan pemenuhan hak penghayat kepercayaan serta memperkuat komitmen para penghayat dalam upaya menjaga dan mengembangkan nilai-nilai luhur bangsa.