Warga Jepang Kunjungi Kuil Yasukuni Peringati 79 Tahun Perang Dunia II

Orang-orang mengheningkan cipta selama satu menit pada siang hari, sambil mengantre sebelum mencapai aula utama untuk berdoa di Kuil Yasukuni di Tokyo, Jepang, Kamis (15/8/2024).
Warga Jepang mengunjungi Kuil Yasukuni untuk memberikan penghormatan kepada korban perang Jepang saat negara itu memperingati 79 tahun kekalahannya dalam Perang Dunia II.
Kuil Yasukuni yang didirikan pada 1869 didedikasikan untuk 2,5 juta orang Jepang yang tewas dalam perang pada abad ke-19, termasuk Perang Dunia II.
Kerumunan orang mengantre di bawah terik panas untuk menghormati mereka yang tewas dalam konflik tersebut.
Yasukuni diambil dari gabungan dua kata "perdamaian" dan "negara". Yasukuni merupakan pusat agama negara Shinto yang memobilisasi penduduk pada masa perang untuk berperang atas nama seorang kaisar ilahi.
Tampak warga khusyuk memberi penghormatan kepada kerabat sekaligus mendoakan jiwa-jiwa para korban perang.
Korban agresi Jepang, terutama China dan Korea, melihat kuil tersebut sebagai simbol militerisme Jepang karena kuil tersebut menghormati penjahat perang yang dihukum di antara sekitar 2,5 juta korban perang.
Orang-orang mengheningkan cipta selama satu menit pada siang hari, sambil mengantre sebelum mencapai aula utama untuk berdoa di Kuil Yasukuni di Tokyo, Jepang, Kamis (15/8/2024).
Warga Jepang mengunjungi Kuil Yasukuni untuk memberikan penghormatan kepada korban perang Jepang saat negara itu memperingati 79 tahun kekalahannya dalam Perang Dunia II.
Kuil Yasukuni yang didirikan pada 1869 didedikasikan untuk 2,5 juta orang Jepang yang tewas dalam perang pada abad ke-19, termasuk Perang Dunia II.
Kerumunan orang mengantre di bawah terik panas untuk menghormati mereka yang tewas dalam konflik tersebut.
Yasukuni diambil dari gabungan dua kata perdamaian dan negara. Yasukuni merupakan pusat agama negara Shinto yang memobilisasi penduduk pada masa perang untuk berperang atas nama seorang kaisar ilahi.
Tampak warga khusyuk memberi penghormatan kepada kerabat sekaligus mendoakan jiwa-jiwa para korban perang.
Korban agresi Jepang, terutama China dan Korea, melihat kuil tersebut sebagai simbol militerisme Jepang karena kuil tersebut menghormati penjahat perang yang dihukum di antara sekitar 2,5 juta korban perang.