Sunyi Senyap di Kampung Zombie Jakarta

Kampung Zombie berada tepat di sisi bantaran anak Kali Ciliwung, RT 06 RW 07, Kelurahan Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur. Lokasi persisnya berada di gang kecil belakang Universitas Pertiwi.
Sebagian besar rumah-rumah ini ditinggal pemiliknya karena kawasan itu sering terendam banjir.
Suasana sepi ini terjadi lantaran banyak warga permukiman itu yang meninggalkan rumah mereka terbengkalai dan rusak begitu saja. Ada beberapa warga yang beraktivitas menyaring sampah untuk dijual kembali.
Paling parah kawasan itu pernah terendam banjir hingga setinggi 7 meter pada 2009 dan 2014 lalu. Hal inilah yang kemudian membuat banyak warganya satu per satu mulai meninggalkan kawasan tersebut.
Hingga pada 2019, suasana di permukiman itu menjadi sepi karena banyak ditinggal warga. Dari awalnya ada 33 KK yang tinggal di sana, kini hanya tersisa 23 KK.
Itu pun warga yang bertahan sebagian besar tinggal di area yang sedikit lebih tinggi dari rumah-rumah kosong yang berada tepat di sisi kali.
Karena suasana inilah kemudian warga sekitar yang masih bertahan menyematkan julukan Kampung Zombie.
Nur Hidayat dan Jumardi adalah sedikit dari warga yang masih bertahan di kampung zombie karena himpitan ekonomi akan kebutuhan papan.
Mereka tinggal di lantai 2 bangunan untuk menghindari banjir yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Sunyi senyap begitu terasa di kampung zombie, yang hanya menjadi perlintasan warga menuju Jalan Dewi Sartika.
Karena sering terendam banjir ini jugalah rumah-rumah tersebut tidak laku dijual hingga akhirnya dibiarkan begitu saja dengan kondisi yang sangat mengenaskan.
Tidak hanya kerap dilanda banjir, kawasan yang tepat berada di bantaran anak Kali Ciliwung itu juga sering kedatangan 'tamu' tak diundang, yakni ular dan biawak.
Hal ini tentu menjadi faktor lain mengapa warga sekitar memilih untuk pindah dan meninggalkan rumahnya saat ini.
Bahkan saat perayaan HUT RI ke-75 tahun 2020, warga sekitar melukis dinding salah satu rumah dengan tulisan 'Kampung Zombie' sebagai bentuk prihatin karena kawasannya mulai ditinggalkan.
Warga yang masih bertahan mengaku hanya mendapat solusi relokasi ke rusun karena kawasan ini belum masuk program normalisasi Ciliwung. Meski hanya mendapat ganti rugi pembebasan sedikit saja dari Pemda, warga setuju untuk direlokasi.
Kampung Zombie berada tepat di sisi bantaran anak Kali Ciliwung, RT 06 RW 07, Kelurahan Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur. Lokasi persisnya berada di gang kecil belakang Universitas Pertiwi.
Sebagian besar rumah-rumah ini ditinggal pemiliknya karena kawasan itu sering terendam banjir.
Suasana sepi ini terjadi lantaran banyak warga permukiman itu yang meninggalkan rumah mereka terbengkalai dan rusak begitu saja. Ada beberapa warga yang beraktivitas menyaring sampah untuk dijual kembali.
Paling parah kawasan itu pernah terendam banjir hingga setinggi 7 meter pada 2009 dan 2014 lalu. Hal inilah yang kemudian membuat banyak warganya satu per satu mulai meninggalkan kawasan tersebut.
Hingga pada 2019, suasana di permukiman itu menjadi sepi karena banyak ditinggal warga. Dari awalnya ada 33 KK yang tinggal di sana, kini hanya tersisa 23 KK.
Itu pun warga yang bertahan sebagian besar tinggal di area yang sedikit lebih tinggi dari rumah-rumah kosong yang berada tepat di sisi kali.
Karena suasana inilah kemudian warga sekitar yang masih bertahan menyematkan julukan Kampung Zombie.
Nur Hidayat dan Jumardi adalah sedikit dari warga yang masih bertahan di kampung zombie karena himpitan ekonomi akan kebutuhan papan.
Mereka tinggal di lantai 2 bangunan untuk menghindari banjir yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Sunyi senyap begitu terasa di kampung zombie, yang hanya menjadi perlintasan warga menuju Jalan Dewi Sartika.
Karena sering terendam banjir ini jugalah rumah-rumah tersebut tidak laku dijual hingga akhirnya dibiarkan begitu saja dengan kondisi yang sangat mengenaskan.
Tidak hanya kerap dilanda banjir, kawasan yang tepat berada di bantaran anak Kali Ciliwung itu juga sering kedatangan tamu tak diundang, yakni ular dan biawak.
Hal ini tentu menjadi faktor lain mengapa warga sekitar memilih untuk pindah dan meninggalkan rumahnya saat ini.
Bahkan saat perayaan HUT RI ke-75 tahun 2020, warga sekitar melukis dinding salah satu rumah dengan tulisan Kampung Zombie sebagai bentuk prihatin karena kawasannya mulai ditinggalkan.
Warga yang masih bertahan mengaku hanya mendapat solusi relokasi ke rusun karena kawasan ini belum masuk program normalisasi Ciliwung. Meski hanya mendapat ganti rugi pembebasan sedikit saja dari Pemda, warga setuju untuk direlokasi.