Dilansir Reuters, Senin (24/6/2024), menurut laporan yang dirilis Save the Children, perang yang sedang berlangsung di Gaza telah menyebabkan sekitar 21.000 anak hilang. Banyak dari mereka dikhawatirkan terjebak di bawah reruntuhan, ditahan, atau hilang dari keluarga mereka.
Alexandra Saieh, kepala kebijakan dan advokasi kemanusiaan, mengatakan kepada Reuters pada hari Jumat (21/6) bahwa sekitar 17.000 anak di Gaza diperkirakan tidak memiliki pendamping dan terpisah, dan 4.000 lainnya kemungkinan hilang di bawah reruntuhan.
Tim perlindungan anak Save the Children telah melaporkan perlunya tindakan segera untuk melindungi anak-anak yang terpisah dan tanpa pendamping, sebuah tugas yang menjadi rumit karena meningkatnya situasi keamanan. Saieh mengatakan sejumlah anak yang jumlahnya tidak diketahui telah ditahan oleh pasukan Israel, dipindahkan secara paksa keluar dari Gaza, atau dikuburkan di kuburan tak bertanda.
Sekitar 250 anak-anak Palestina dari Tepi Barat dilaporkan hilang dalam sistem penahanan militer Israel pada tanggal 9 Juni, dan keluarga mereka tidak dapat memastikan keberadaan dan kesejahteraan mereka karena pembatasan kunjungan lebih lanjut yang diberlakukan sejak bulan Oktober.
Lebih dari delapan bulan setelah perang di Gaza, telah menyebabkan kehancuran dan menewaskan lebih dari 37.400 orang, menurut otoritas kesehatan Palestina. Perang juga menyebabkan hampir seluruh penduduknya kehilangan tempat tinggal dan kemiskinan.
