Seorang warga Palestina memasak di antara puing-puing rumahnya yang hancur akibat serangan militer Israel, selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Beit Lahia di Jalur Gaza utara, Maret 13, 2024.
Sejumlah keluarga dan kerabat lainnya telah kembali ke rumah mereka yang tersisa di Rafah yang hanya berupa tumpukan puing.
Dan untuk "buka puasa", makanan tradisional yang disantap dengan nikmat di penghujung hari puasa, tidak banyak. Hanya nasi, sup kalengan, dan roti.
Bagi para penyintas, bulan suci umat Islam yang biasanya dirayakan ini ditandai dengan mengenang mereka yang terbunuh sejak serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan. Ketika perang memasuki bulan keenam, penduduk Gaza berada dalam kondisi putus asa, dan para pejabat bantuan internasional mengatakan anak-anak sekarat karena kelaparan dan kelaparan akan terjadi karena sulitnya mendapatkan pasokan ke daerah kantong tersebut.
Lebih dari 31.272 warga Palestina telah tewas dan 73.024 lainnya terluka sejak 7 Oktober dalam serangan militer Israel di Gaza, kata Kementerian Kesehatan Gaza dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu. Sekitar 88 warga Palestina tewas dan 135 lainnya luka-luka dalam 24 jam terakhir, tambah kementerian itu.