Tampilan drone menunjukkan kota yang banjir dekat perbatasan dengan Brasil, di Cobija, Bolivia, 28 Februari 2024, dalam tangkapan layar yang diambil dari video. Cochabamba Municipality via REUTERS
Hujan lebat selama berhari-hari membanjiri banyak wilayah di Bolivia utara, menyebabkan ribuan penduduk mengungsi dan merusak rumah serta tempat usaha, kata pemerintah setempat. Cochabamba Municipality via REUTERS
Kerusakan paling parah terjadi di kota Cobija, Bolivia utara, ibu kota departemen Pando, yang terletak di seberang perbatasan dengan Brasil. Walikota Cobija Ana Lucia Reis menyatakan daerah tersebut sebagai zona bencana menyusul kehancuran yang disebabkan oleh meluapnya Sungai Acre. Cochabamba Municipality via REUTERS
Hujan dan banjir telah berdampak pada lebih dari 900 keluarga di daerah tersebut. Di Cochabamba, komunitas pedesaan Laquina terkubur dalam lumpur. Dr Papito Richter - Gobernador via REUTERS
Ibu kota administratif La Paz telah ditetapkan dalam status siaga merah karena adanya risiko bencana. Hingga Rabu, hujan di Bolivia telah menyebabkan 42 orang tewas dan 31.000 keluarga terkena dampaknya, menurut Pertahanan Sipil. Dr Papito Richter - Gobernador via REUTERS