Ladang Cuan Anak Penunggang Kuda di Bukit Warinding

Meski masih agak terdengar asing di telinga wisatawan domestik, tapi keindahan Bukit Warinding yang terlanjur viral dan semakin banyak diminati masyarakat.
Hal itu tentu dimanfaatkan oleh anak-anak penunggang kuda. Sore itu waktu menunjukkan pukul 16.00 WITA, sejumlah anak dengan asyiknya menungang kuda menuju Bukit Warinding, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur.
Meskipun masih terdengar asing, tapi tak sedikit juga orang yang pernah melihat foto-foto dari Bukit Warinding Sumba ini di sosial media khususnya instagram.
Bukit yang satu ini sangat terkenal di Sumba karena panoramanya yang memukau dan cantik sekali. Bukit Warinding juga pernah menjadi tempat foto prewedding artis Maudy Ayunda bersama pasangannya Jesse Choi.
Bukit Warinding Sumba ini berbeda dengan bukit-bukit rumput lainnya di Indonesia adalah panorama bukitnya yang berbentuk gelombang yang tidak rata.

Anak-anak Desa Pambotajara setiap sore hari berada di Bukit Warinding untuk menawarkan wisatawan yang datang kesana untuk berfoto dengan kuda miliknya sebagai properti dengan latar belakang bukit warinding yang indah dengan hamparan savana khas Pulau Sumba.

Wisatawan yang ingin menggunakan kuda untuk berfoto, anak-anak ini menawarkan dengan harga Rp 50.000 dan untuk tenun khas Sumba disewakan Rp 20 ribu-Rp 50 ribu. 

Hamparan rerumputan pada bukit ini juga menambah daya tariknya. Warna bukitnya juga berubah mengikuti musim dan bulan tertentu sehingga wisatawan bisa mendapati warna-warna bukit mulai dari hijau hingga coklat pada saat musim tertentu.

Anak-anak yang menawarkan jasa penyewaan kuda adalah Jovanto Umbu Pati siswa kelas 7, Petra, Agan dan Umbu Adel. Mereka berempat setiap hari berada di Bukit Warinding. 

Dalam sehari mereka biasa mendapatkan uang yang tak menentu. Kadang tidak dapat uang sama sekali. Tapi, jika ramai mereka bisa mendapatkan uang hingga Rp 200 ribu. Jovanto mengaku uang hasil dari menyewakan kuda ia gunakan untuk keperluan sekolahnya. 

Anak-anak disini mahir menunggang kuda karena semenjak balita meraka dikenalkan dengan kuda dan bermain kuda-kudaan dengan kayu bersama teman sebayanya. Kuda dilepaskan bebas mencari makan di alam savana Sumba setiap harinya hingga pada malam hari mereka akan kembali ke kandang dengan sendirinya. 

Kuda milik Jovanto berwarna coklat keputihan yang ia beri nama Marlina. Marlina ia rawat dari kecil. Kuda ini tampak mempesona dan gagah. Inilah pose Jovanto bersama Marlina sebelum menunggangi kuda. Saat digelarnya lomba pacuan kuda di Waingapu sekitar bulan September setiap tahunnya Jovanto juga menjadi joki cilik penunggang kuda balap.

Anak-anak Desa Pambotajara setiap sore hari berada di Bukit Warinding untuk menawarkan wisatawan yang datang kesana untuk berfoto dengan kuda miliknya sebagai properti dengan latar belakang bukit warinding yang indah dengan hamparan savana khas Pulau Sumba.

Anak-anak yang menawarkan jasa penyewaan kuda adalah Jovanto Umbu Pati siswa kelas 7, Petra, Agan dan Umbu Adel. Mereka berempat setiap hari berada di Bukit Warinding. 
Meski masih agak terdengar asing di telinga wisatawan domestik, tapi keindahan Bukit Warinding yang terlanjur viral dan semakin banyak diminati masyarakat.
Hal itu tentu dimanfaatkan oleh anak-anak penunggang kuda. Sore itu waktu menunjukkan pukul 16.00 WITA, sejumlah anak dengan asyiknya menungang kuda menuju Bukit Warinding, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur.
Meskipun masih terdengar asing, tapi tak sedikit juga orang yang pernah melihat foto-foto dari Bukit Warinding Sumba ini di sosial media khususnya instagram.
Bukit yang satu ini sangat terkenal di Sumba karena panoramanya yang memukau dan cantik sekali. Bukit Warinding juga pernah menjadi tempat foto prewedding artis Maudy Ayunda bersama pasangannya Jesse Choi.
Bukit Warinding Sumba ini berbeda dengan bukit-bukit rumput lainnya di Indonesia adalah panorama bukitnya yang berbentuk gelombang yang tidak rata.
Anak-anak Desa Pambotajara setiap sore hari berada di Bukit Warinding untuk menawarkan wisatawan yang datang kesana untuk berfoto dengan kuda miliknya sebagai properti dengan latar belakang bukit warinding yang indah dengan hamparan savana khas Pulau Sumba.
Wisatawan yang ingin menggunakan kuda untuk berfoto, anak-anak ini menawarkan dengan harga Rp 50.000 dan untuk tenun khas Sumba disewakan Rp 20 ribu-Rp 50 ribu. 
Hamparan rerumputan pada bukit ini juga menambah daya tariknya. Warna bukitnya juga berubah mengikuti musim dan bulan tertentu sehingga wisatawan bisa mendapati warna-warna bukit mulai dari hijau hingga coklat pada saat musim tertentu.
Anak-anak yang menawarkan jasa penyewaan kuda adalah Jovanto Umbu Pati siswa kelas 7, Petra, Agan dan Umbu Adel. Mereka berempat setiap hari berada di Bukit Warinding. 
Dalam sehari mereka biasa mendapatkan uang yang tak menentu. Kadang tidak dapat uang sama sekali. Tapi, jika ramai mereka bisa mendapatkan uang hingga Rp 200 ribu. Jovanto mengaku uang hasil dari menyewakan kuda ia gunakan untuk keperluan sekolahnya. 
Anak-anak disini mahir menunggang kuda karena semenjak balita meraka dikenalkan dengan kuda dan bermain kuda-kudaan dengan kayu bersama teman sebayanya. Kuda dilepaskan bebas mencari makan di alam savana Sumba setiap harinya hingga pada malam hari mereka akan kembali ke kandang dengan sendirinya. 
Kuda milik Jovanto berwarna coklat keputihan yang ia beri nama Marlina. Marlina ia rawat dari kecil. Kuda ini tampak mempesona dan gagah. Inilah pose Jovanto bersama Marlina sebelum menunggangi kuda. Saat digelarnya lomba pacuan kuda di Waingapu sekitar bulan September setiap tahunnya Jovanto juga menjadi joki cilik penunggang kuda balap.
Anak-anak Desa Pambotajara setiap sore hari berada di Bukit Warinding untuk menawarkan wisatawan yang datang kesana untuk berfoto dengan kuda miliknya sebagai properti dengan latar belakang bukit warinding yang indah dengan hamparan savana khas Pulau Sumba.
Anak-anak yang menawarkan jasa penyewaan kuda adalah Jovanto Umbu Pati siswa kelas 7, Petra, Agan dan Umbu Adel. Mereka berempat setiap hari berada di Bukit Warinding.