Pilu Warga Palestina, Hidup Serba Kekurangan di Tenda Pengungsian

Warga Palestina naik traktor meninggalkan rumah mereka akibat serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah di selatan Jalur Gaza, Selasa (5/12/2023). Perang yang masih berkecamuk membuat warga sipil semakin sengsara. REUTERS/Mohammed Salem

Orang-orang membangun tempat penampungan sementara di kamp baru yang menampung warga Palestina yang kehilangan tempat tinggal. Mereka membangun tempat berindung dari barang-barang seadanya. REUTERS/Mohammed Salem

Bahan bakar menjadi barang langka sejak perang pecah hampir dua bulan lalu. Pengungsi harus mencari kayu bakar untuk kebutuhan sehari-hari. REUTERS/Mohammed Salem

Anak-anak menjadi yang paling terdampak perang. Di pengungsian, mereka juga harus bertahan dengan kondisi seadanya, termasuk mengantre air bersih yang cukup langka. REUTERS/Mohammed Salem

Pasokan makanan juga menjadi barang langka sejak perang Israel Palestina pecah 7 Oktober lalu. Pengungsi harus berdesakan untuk mendapat makanan di dapur amal. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

Warga Palestina naik traktor meninggalkan rumah mereka akibat serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah di selatan Jalur Gaza, Selasa (5/12/2023). Perang yang masih berkecamuk membuat warga sipil semakin sengsara. REUTERS/Mohammed Salem
Orang-orang membangun tempat penampungan sementara di kamp baru yang menampung warga Palestina yang kehilangan tempat tinggal. Mereka membangun tempat berindung dari barang-barang seadanya. REUTERS/Mohammed Salem
Bahan bakar menjadi barang langka sejak perang pecah hampir dua bulan lalu. Pengungsi harus mencari kayu bakar untuk kebutuhan sehari-hari. REUTERS/Mohammed Salem
Anak-anak menjadi yang paling terdampak perang. Di pengungsian, mereka juga harus bertahan dengan kondisi seadanya, termasuk mengantre air bersih yang cukup langka. REUTERS/Mohammed Salem
Pasokan makanan juga menjadi barang langka sejak perang Israel Palestina pecah 7 Oktober lalu. Pengungsi harus berdesakan untuk mendapat makanan di dapur amal. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa