Lebih dari tiga lusin tahanan asal Palestina pulang ke rumah mereka dan disambut seperti pahlawan di Tepi Barat, Palestina, Minggu (26/11).
Mereka pulang setelah dibebaskan dari penjara Israel sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata antara Israel dengan Hamas.
Dilansir Associated Press, Minggu (26/11/2023), prosesi pembebasan tahanan yang beberapa diantaranya ditahan karena tuduhan melakukan pelanggaran ringan ataupun penyerangan, memicu kerumunan besar warga Palestina yang bersorak dan bertepuk tangan di sebuah pos pemeriksaan di luar Yerusalem.
Mereka tampak masih mengenakan pakaian penjara berwarna abu-abu. Mereka terlihat disambut di jalanan dan digendong oleh ayah mereka yang berlinang air mata. Kembang api pun mengubah langit malam menjadi warna yang menyala-nyala dengan musik pop Palestina yang patriotik berkumandang.
Beberapa dari mereka yang dibebaskan mengenakan bendera Palestina, yang lain mengenakan bendera hijau Hamas. Mereka menunjukkan tanda kemenangan saat melakukan crowd-surfing.
Tahanan Palestina yang dibebaskan pada hari Jumat termasuk 24 wanita, beberapa di antaranya telah dijatuhi hukuman penjara bertahun-tahun karena percobaan penikaman dan serangan lain terhadap pasukan keamanan Israel. Sementara yang lainnya dituduh melakukan penghasutan di media sosial.
Pembebasan tahanan selalu sangat menyentuh hati masyarakat Palestina. Hampir setiap warga Palestina mempunyai kerabat yang dipenjara atau pernah dipenjara. Kelompok hak asasi manusia memperkirakan lebih dari 750.000 warga Palestina telah melewati penjara-penjara Israel sejak Israel merebut Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem Timur pada tahun 1967. Israel memandang mereka sebagai teroris, sedangkan warga Palestina menyebut mereka dengan kata Arab yang berarti tawanan perang.