Duka Warga Afghanistan Saat Pemakaman Massal Ribuan Korban Gempa

Warga Afghanistan menguburkan ribuan orang yang tewas dalam gempa bumi di sebuah lokasi pemakaman, di luar sebuah desa di distrik Zenda Jan di provinsi Herat, sebelah barat Afghanistan, Senin (9/10/2023).  

Gempa kuat M 6,3 mengguncang Afghanistan.   

Dilansir AFP, Survei Geologi Amerika Serikat mengatakan pusat gempa berada 40 kilometer (25 mil) barat laut kota terbesar di Herat. Gempa terjadi pada Sabtu (7/10) pagi waktu setempat.  

Berdasarkan data korban yang telah diperbarui, jumlah korban tewas bertambah menjadi lebih dari 2.400 orang. Dilansir Reuters, Senin (9/10/2023) Juru bicara Kementerian Penanggulangan Bencana, Janan Sayeeq, mengatakan jumlah korban tewas menjadi 2.445 orang.  

Ribuan orang itu pun dimakamkan secara massal.  

Suasana duka menyelimuti proses pemakaman korban gempa.  

Juru bicara Otoritas Nasional Penanggulangan Bencana (National Disaster Management Authority/ANDMA) menyebut 13 desa hancur total akibat gempa tersebut. Dia menyebut ribuan orang terkena dampaknya.  

Pencarian korban masih terus dilakukan hingga saat ini.  

PBB telah mengucurkan dana darurat sebesar 5 juta USD (sekitar Rp 78 triliun) dan segera mengumumkan permohonan sumbangan setelah menilai kebutuhan yang diperlukan.  

Berdasarkan data OCHA, rumah sakit daerah Herat tengah merawat setidaknya 550 orang korban, 230 di antaranya anak kecil. Pasokan bantuan awal saat ini telah dibagikan, termasuk barang-barang kebersihan, makanan, dan air minum.  

Warga Afghanistan menguburkan ribuan orang yang tewas dalam gempa bumi di sebuah lokasi pemakaman, di luar sebuah desa di distrik Zenda Jan di provinsi Herat, sebelah barat Afghanistan, Senin (9/10/2023).  
Gempa kuat M 6,3 mengguncang Afghanistan.   
Dilansir AFP, Survei Geologi Amerika Serikat mengatakan pusat gempa berada 40 kilometer (25 mil) barat laut kota terbesar di Herat. Gempa terjadi pada Sabtu (7/10) pagi waktu setempat.  
Berdasarkan data korban yang telah diperbarui, jumlah korban tewas bertambah menjadi lebih dari 2.400 orang. Dilansir Reuters, Senin (9/10/2023) Juru bicara Kementerian Penanggulangan Bencana, Janan Sayeeq, mengatakan jumlah korban tewas menjadi 2.445 orang.  
Ribuan orang itu pun dimakamkan secara massal.  
Suasana duka menyelimuti proses pemakaman korban gempa.  
Juru bicara Otoritas Nasional Penanggulangan Bencana (National Disaster Management Authority/ANDMA) menyebut 13 desa hancur total akibat gempa tersebut. Dia menyebut ribuan orang terkena dampaknya.  
Pencarian korban masih terus dilakukan hingga saat ini.  
PBB telah mengucurkan dana darurat sebesar 5 juta USD (sekitar Rp 78 triliun) dan segera mengumumkan permohonan sumbangan setelah menilai kebutuhan yang diperlukan.  
Berdasarkan data OCHA, rumah sakit daerah Herat tengah merawat setidaknya 550 orang korban, 230 di antaranya anak kecil. Pasokan bantuan awal saat ini telah dibagikan, termasuk barang-barang kebersihan, makanan, dan air minum.