Ribuan Warga Haiti Turun ke Jalan Protes Geng Kekerasan

Demonstran memprotes ketidakamanan di Port-au-Prince, Haiti, Senin, 7 Agustus 2023. Kurangnya kemananan diciptakan oleh aktivitas geng bersenjata.

Geng bersenjata memaksa ribuan orang menjadi pengungsi sehingga menimbulkan kritik pihak berwenang atas kelambanan mereka. Warga menuntut perlindungan dari geng-geng kekerasan yang menjarah lingkungan di ibu kota Port-au-Prince dan sekitarnya.

Kehidupan sehari-hari warga Haiti telah terganggu oleh kekerasan geng yang tak henti-hentinya. Kondisi ini juga telah memperburuk kemiskinan di seluruh negeri karena menunggu keputusan dari Dewan Keamanan PBB mengenai potensi pengerahan angkatan bersenjata internasional.  

Sejak pembunuhan Presiden Jovenel Moïse pada tahun 2021, para ahli mengatakan geng-geng telah menguasai hingga 80% Port-au-Prince, membunuh, memperkosa, dan menyebarkan teror di komunitas yang sudah menderita kemiskinan endemik.

Dari Januari hingga Maret, lebih dari 1.600 orang dilaporkan tewas, terluka, atau diculik, meningkat hampir 30% dibandingkan dengan tiga bulan terakhir tahun 2022, menurut laporan terbaru PBB.  

Pada hari Senin, UNICEF mengumumkan "lonjakan yang mengkhawatirkan" dalam penculikan, dengan hampir 300 kasus yang dikonfirmasi sepanjang tahun ini, hampir menyamai jumlah yang dilaporkan untuk semua tahun lalu, dan hampir tiga kali lipat dari total tahun 2021.  

Demonstran memprotes ketidakamanan di Port-au-Prince, Haiti, Senin, 7 Agustus 2023. Kurangnya kemananan diciptakan oleh aktivitas geng bersenjata.
Geng bersenjata memaksa ribuan orang menjadi pengungsi sehingga menimbulkan kritik pihak berwenang atas kelambanan mereka. Warga menuntut perlindungan dari geng-geng kekerasan yang menjarah lingkungan di ibu kota Port-au-Prince dan sekitarnya.
Kehidupan sehari-hari warga Haiti telah terganggu oleh kekerasan geng yang tak henti-hentinya. Kondisi ini juga telah memperburuk kemiskinan di seluruh negeri karena menunggu keputusan dari Dewan Keamanan PBB mengenai potensi pengerahan angkatan bersenjata internasional.  
Sejak pembunuhan Presiden Jovenel Moïse pada tahun 2021, para ahli mengatakan geng-geng telah menguasai hingga 80% Port-au-Prince, membunuh, memperkosa, dan menyebarkan teror di komunitas yang sudah menderita kemiskinan endemik.
Dari Januari hingga Maret, lebih dari 1.600 orang dilaporkan tewas, terluka, atau diculik, meningkat hampir 30% dibandingkan dengan tiga bulan terakhir tahun 2022, menurut laporan terbaru PBB.  
Pada hari Senin, UNICEF mengumumkan lonjakan yang mengkhawatirkan dalam penculikan, dengan hampir 300 kasus yang dikonfirmasi sepanjang tahun ini, hampir menyamai jumlah yang dilaporkan untuk semua tahun lalu, dan hampir tiga kali lipat dari total tahun 2021.