Melongok Kampung Eks Pengungsi Vietnam di Jakarta Timur

Siapa sangka bangunan-bangunan tua yang ada dilokasi tersebut itu kini telah dirambati akar pohon-pohon tua. Yups, bangunan ini merupakan bekas lokasi pengungsian ‘manusia perahu’ asal Vietnam.

Kampung yang kini dihuni oleh 13 Kepala Keluarga itu memiliki kisah tentang warga Vietnam yang melarikan diri dari negaranya dan terdampar di Indonesia dengan menggunakan perahu. Bangunan-bangunan yang masih tersisa pun kini dihuni oleh pepohonan liar yang merambat di dinding bangunan, beberapa atap bangunan juga sudah banyak yang roboh. Kawasan itu seperti tak berpenghuni.

Tepatnya pada tahun 1970an, perang yang meledak di Vietnam membuat warganya melarikan diri dan terdampar di beberapa negara termasuk Indonesia. Tanah di kawasan ini pun sangat subur, sehingga warga bisa menanam berbagai macam pohon seperti rambutan, jeruk limo, hingga pisang. 

Sekitar 400 hingga 600 pengungsi Vietnam akhirnya bermuara ke Kramat Jati, Jakarta Timur yang kini dikenal juga sebagai ‘Kampung Mati Vietnam’. 

10 tahun berselang tepatnya medio 1980-an komplek ini pun beralih fungsi menjadi panti jompo yang dapat menampung 200 orang. Bahkan pada tahun 2002 saat DKI Jakarta dilanda banjir, para lansia itu terpaksa harus dipindahkan ke Cipayung dan Radio Dalam, sehingga bangunan itu tak lagi terawat hingga kini.

Bahkan, panti jompo ini juga sempat menjadi kawasan percontohan panti jompo yang ada di seluruh Indonesia. Semua itu karena kawasan ‘Kampung Mati Vietnam’ dinilai memiliki fasilitas yang memadai dan menjadi kawasan yang sangat indah serta tertata sangat rapi pada masanya. Kini? semua telah berubah.

Beginilah suasana sore yang terkesan sangat mencekam saat berada di salah satu perkampung di Kramat Jati, Jakarta Timur. Banjir itu terjadi karena ada tanggul yang jebol, dan juga menjadi kawasan yang cukup rendah. Karena kerap dilanda banjir, tak sedikit warga sekitar kampung memanfaatkannya menjadi tempat mancing ikan dan belut.

Banjir di kawasan dan bantaran kali Ciliwung itu bisa dibilang menjadi langganan banjir yang terbilang cukup parah, bahkan rumah-rumah disekitarpun pun harus ditinggikan hingga 2 meter.

Banjir itu terjadi karena ada tanggul yang jebol, dan juga menjadi kawasan yang cukup rendah. Pemprov DKI Jakarta pun berencana merubah kawasan ini menjadi tempat penampungan air atau embung di Jakarta.

Pemprov DKI Jakarta pun berencana merubah kawasan ini menjadi tempat penampungan air atau embung di Jakarta. Bangunan-bangunan yang masih tersisa pun kini dihuni oleh pepohonan liar yang merambat di dinding bangunan, beberapa atap bangunan juga sudah banyak yang roboh. 

Bahkan ada saja kelakuan anak-anak muda tanggung yang singgah di malam hari dan menjadikan kawasan tersebut untuk hal-hal yang tidak baik. Mulai dari memakai obat-obatan terlarang hingga berjudi. Warga yang menempati lokasi ini pun berpencar hingga ke sudut-sudut perkampungan untuk berjaga.

Saking banyaknya bangunan yang terbengkalai dan tak berpenghuni puluhan tahun dengan kondisi rusak, kawasan Kampung Mati Vietnam terkesan sangat menyeramkan. Tak heran bila ada warga yang membuat lokasi ini untuk menjadi kawasan uji nyali. 

Siapa sangka bangunan-bangunan tua yang ada dilokasi tersebut itu kini telah dirambati akar pohon-pohon tua. Yups, bangunan ini merupakan bekas lokasi pengungsian ‘manusia perahu’ asal Vietnam.
Kampung yang kini dihuni oleh 13 Kepala Keluarga itu memiliki kisah tentang warga Vietnam yang melarikan diri dari negaranya dan terdampar di Indonesia dengan menggunakan perahu. Bangunan-bangunan yang masih tersisa pun kini dihuni oleh pepohonan liar yang merambat di dinding bangunan, beberapa atap bangunan juga sudah banyak yang roboh. Kawasan itu seperti tak berpenghuni.
Tepatnya pada tahun 1970an, perang yang meledak di Vietnam membuat warganya melarikan diri dan terdampar di beberapa negara termasuk Indonesia. Tanah di kawasan ini pun sangat subur, sehingga warga bisa menanam berbagai macam pohon seperti rambutan, jeruk limo, hingga pisang. 
Sekitar 400 hingga 600 pengungsi Vietnam akhirnya bermuara ke Kramat Jati, Jakarta Timur yang kini dikenal juga sebagai ‘Kampung Mati Vietnam’. 
10 tahun berselang tepatnya medio 1980-an komplek ini pun beralih fungsi menjadi panti jompo yang dapat menampung 200 orang. Bahkan pada tahun 2002 saat DKI Jakarta dilanda banjir, para lansia itu terpaksa harus dipindahkan ke Cipayung dan Radio Dalam, sehingga bangunan itu tak lagi terawat hingga kini.
Bahkan, panti jompo ini juga sempat menjadi kawasan percontohan panti jompo yang ada di seluruh Indonesia. Semua itu karena kawasan ‘Kampung Mati Vietnam’ dinilai memiliki fasilitas yang memadai dan menjadi kawasan yang sangat indah serta tertata sangat rapi pada masanya. Kini? semua telah berubah.
Beginilah suasana sore yang terkesan sangat mencekam saat berada di salah satu perkampung di Kramat Jati, Jakarta Timur. Banjir itu terjadi karena ada tanggul yang jebol, dan juga menjadi kawasan yang cukup rendah. Karena kerap dilanda banjir, tak sedikit warga sekitar kampung memanfaatkannya menjadi tempat mancing ikan dan belut.
Banjir di kawasan dan bantaran kali Ciliwung itu bisa dibilang menjadi langganan banjir yang terbilang cukup parah, bahkan rumah-rumah disekitarpun pun harus ditinggikan hingga 2 meter.
Banjir itu terjadi karena ada tanggul yang jebol, dan juga menjadi kawasan yang cukup rendah. Pemprov DKI Jakarta pun berencana merubah kawasan ini menjadi tempat penampungan air atau embung di Jakarta.
Pemprov DKI Jakarta pun berencana merubah kawasan ini menjadi tempat penampungan air atau embung di Jakarta. Bangunan-bangunan yang masih tersisa pun kini dihuni oleh pepohonan liar yang merambat di dinding bangunan, beberapa atap bangunan juga sudah banyak yang roboh. 
Bahkan ada saja kelakuan anak-anak muda tanggung yang singgah di malam hari dan menjadikan kawasan tersebut untuk hal-hal yang tidak baik. Mulai dari memakai obat-obatan terlarang hingga berjudi. Warga yang menempati lokasi ini pun berpencar hingga ke sudut-sudut perkampungan untuk berjaga.
Saking banyaknya bangunan yang terbengkalai dan tak berpenghuni puluhan tahun dengan kondisi rusak, kawasan Kampung Mati Vietnam terkesan sangat menyeramkan. Tak heran bila ada warga yang membuat lokasi ini untuk menjadi kawasan uji nyali.