Kilas Balik Perjuangan Reformasi 25 Tahun Lalu

Seorang pemuda melempar kainnya ke mobil yang terbakar di jalan Otista, Jakarta Timur, ketika massa tertahan di sekitar Jakarta, Kamis (14/5/1998). Kerusuhan massa telah terjadi setelah empat mahasiswa Universitas Trisakti ditembak mati oleh polisi anti huru hara sementara para mahasiswa mengadakan demonstrasi massa menyerukan agar Soeharto mengundurkan diri.  ANTARA FOTO/Zarqoni Maksum
 
Sejumlah massa membakar foto pengusaha Indonesia Sadono Salim dan istrinya di depan kediaman konglomerat yang terletak di kawasan Jalan Gunung Sahari, Jakarta, Kamis (14/5/1998), setelah massa membakar rumah konglomerat yang kerap dipanggil Om Liem itu. ANTARA FOTO/Oscar Motuloh
Sekitar 40 buah bangkai mobil milik salah satu show room mobil di Jakarta, Jumat (15/5/1998), setelah dibakar massa, Kamis (14/5/1998) malam. Puluhan bangkai mobil sampai Jumat siang masih tergeletak di jalan. ANTARA FOTO/Hadiyanto
Rombongan Polisi Militer Kodam Jaya memeriksa kondisi empat jenazah mahasiswa korban kerusuhan aksi unjuk rasa di Universitas Trisakti, Jakarta, Selasa (12/5/1998). Sebanyak empat mahasiswa Trisakti tewas dalam kerusuhan hari itu. ANTARA FOTO/Mosista Pambudi
 
Sebanyak 113 jenazah korban kerusuhan terbakar di dalam gedung pertokoan di Jakarta dan Tangerang dikebumikan secara massal sebanyak itu karena sudah tidak dapat dikenali lagi di Jakarta, Senin (18/5/1998). ANTARA FOTO/Mosista Pambudi
Suasana kegembiraan meliputi kalangan mahasiswa di depan pesawat televisi di gedung MPR/DPR RI ketika Presiden Soeharto menyatakan berhenti sebagai presiden RI, di Jakarta, Kamis (21/5/1998). Wapres BJ Habibie selanjutnya menjadi presiden ketiga RI. ANTARA FOTO/Saptono
 
Mahasiswa meluber hingga ke kubah Grahasabha Paripurna ketika menggelar unjuk rasa yang menuntut reformasi menyeluruh, Selasa (19/5/1998). Unjuk rasa mahasiswa yang datang dari Jakarta dan sejumlah kota di Jawa dan sumatera tersebut berlangsung dengan aman. ANTARA FOTO/Saptono
 
Seorang pemuda melempar kainnya ke mobil yang terbakar di jalan Otista, Jakarta Timur, ketika massa tertahan di sekitar Jakarta, Kamis (14/5/1998). Kerusuhan massa telah terjadi setelah empat mahasiswa Universitas Trisakti ditembak mati oleh polisi anti huru hara sementara para mahasiswa mengadakan demonstrasi massa menyerukan agar Soeharto mengundurkan diri.  ANTARA FOTO/Zarqoni Maksum 
Sejumlah massa membakar foto pengusaha Indonesia Sadono Salim dan istrinya di depan kediaman konglomerat yang terletak di kawasan Jalan Gunung Sahari, Jakarta, Kamis (14/5/1998), setelah massa membakar rumah konglomerat yang kerap dipanggil Om Liem itu. ANTARA FOTO/Oscar Motuloh
Sekitar 40 buah bangkai mobil milik salah satu show room mobil di Jakarta, Jumat (15/5/1998), setelah dibakar massa, Kamis (14/5/1998) malam. Puluhan bangkai mobil sampai Jumat siang masih tergeletak di jalan. ANTARA FOTO/Hadiyanto
Rombongan Polisi Militer Kodam Jaya memeriksa kondisi empat jenazah mahasiswa korban kerusuhan aksi unjuk rasa di Universitas Trisakti, Jakarta, Selasa (12/5/1998). Sebanyak empat mahasiswa Trisakti tewas dalam kerusuhan hari itu. ANTARA FOTO/Mosista Pambudi 
Sebanyak 113 jenazah korban kerusuhan terbakar di dalam gedung pertokoan di Jakarta dan Tangerang dikebumikan secara massal sebanyak itu karena sudah tidak dapat dikenali lagi di Jakarta, Senin (18/5/1998). ANTARA FOTO/Mosista Pambudi
Suasana kegembiraan meliputi kalangan mahasiswa di depan pesawat televisi di gedung MPR/DPR RI ketika Presiden Soeharto menyatakan berhenti sebagai presiden RI, di Jakarta, Kamis (21/5/1998). Wapres BJ Habibie selanjutnya menjadi presiden ketiga RI. ANTARA FOTO/Saptono 
Mahasiswa meluber hingga ke kubah Grahasabha Paripurna ketika menggelar unjuk rasa yang menuntut reformasi menyeluruh, Selasa (19/5/1998). Unjuk rasa mahasiswa yang datang dari Jakarta dan sejumlah kota di Jawa dan sumatera tersebut berlangsung dengan aman. ANTARA FOTO/Saptono