Potret Pesawat Super Hercules C-130J Pertama Tiba di Indonesia

Pesawat C-130 J Super Hercules mendarat di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (6/3/2023). TNI AU akan menerima total lima unit pesawat angkut taktis Super Hercules atas pesanan pemerintah kepada raksasa industri pertahanan AS Lockheed Martin.  

Pesawat ini merupakan yang pertama dari total 5 unit, yang akan datang secara bertahap dari pabriknya di Lockheed Martin di Marietta, Georgia, Amerika Serikat (AS).  

Wakil KSAU Marsekal Madya TNI Agustinus Gustaf Brugman menerangkan hingga akhir tahun 2024 akan menyusul empat pesawat lainnya.  

Pesawat ini memiliki kelebihan terbang lebih jauh dan kecepatan yang lebih bagus dari pesawat hercules sebelumnya.  

Pesawat ini, kata Gustaf, memiliki kapasitas 20 ton. Pihaknya memilih pesawat hercules kembali karena dinilai lebih kuat dan didesain di landasan yang unprepare.  

Menurut Gustaf, hal itu dibuktikan pada bencana di Sulawesi Tengah lalu yang memiliki landasan unpreprare. Juga, menurutnya, pesawat ini banyak muatan yang bisa dibawa serta kecepatannya yang lebih bagus.  

Pesawat ini akan bermarkas di skuadron 31. Sedangkan, pesawat yang ada di skuadron 31 akan bergeser ke Lanud Abdurachman Saleh di Malang untuk memperkuat skuadron 32.  

Pesawat C-130 J Super Hercules mendarat di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (6/3/2023). TNI AU akan menerima total lima unit pesawat angkut taktis Super Hercules atas pesanan pemerintah kepada raksasa industri pertahanan AS Lockheed Martin.  
Pesawat ini merupakan yang pertama dari total 5 unit, yang akan datang secara bertahap dari pabriknya di Lockheed Martin di Marietta, Georgia, Amerika Serikat (AS).  
Wakil KSAU Marsekal Madya TNI Agustinus Gustaf Brugman menerangkan hingga akhir tahun 2024 akan menyusul empat pesawat lainnya.  
Pesawat ini memiliki kelebihan terbang lebih jauh dan kecepatan yang lebih bagus dari pesawat hercules sebelumnya.  
Pesawat ini, kata Gustaf, memiliki kapasitas 20 ton. Pihaknya memilih pesawat hercules kembali karena dinilai lebih kuat dan didesain di landasan yang unprepare.  
Menurut Gustaf, hal itu dibuktikan pada bencana di Sulawesi Tengah lalu yang memiliki landasan unpreprare. Juga, menurutnya, pesawat ini banyak muatan yang bisa dibawa serta kecepatannya yang lebih bagus.  
Pesawat ini akan bermarkas di skuadron 31. Sedangkan, pesawat yang ada di skuadron 31 akan bergeser ke Lanud Abdurachman Saleh di Malang untuk memperkuat skuadron 32.