Sejumlah warga beraktivitas di kawasan Kampung Apung Muara Baru, Jakarta Utara, Kamis (2/2/2023).
Menurut Kepala Bagian Umum Badan Pusat Statistik atau BPS DKI Jakarta Suryana mengatakan Jakarta Utara tercatat paling banyak memiliki warga yang mengalami kemiskinan ekstrem pada Maret 2022.
Kemiskinannya meningkat sekitar 35.770 orang dengan persentase sebesar 1,94 persen. ngka itu meningkat dari Maret 2021 sebanyak sekitar 7.280 orang dengan persentase 0,4 persen.
Untuk total kemiskinan ekstrem di Jakarta sebanyak 95.668 orang atau 0,89 persen pada Maret 2022. Angka itu naik dari persentase sebesar 0,6 persen pada Maret 2021.
Suryana kemudian menyampaikan penduduk miskin ekstrem paling banyak di wilayah Jakarta Utara. Sementara wilayah terendah penduduk miskin ekstrem adalah Jakarta Barat.
Suryana menerangkan kriteria penduduk miskin ekstrem adalah yang pengeluaran per kapitanya di bawah Rp 11.633 per hari.
Sejumlah karakteristik penduduk Jakarta mengalami kondisi kemiskinan ekstrem. Antara lain mayoritas Kepala Rumah Tangga lulusan SMA dengan rata-rata usia 45,5 tahun.
Bahkan di Kampung Apung sendiri rata-rara menggantungkan rezekinya menjadi nelayan. Dan mereka hidup mengontrak disana dengan bahan kayu layaknya gubuk dan bangunannya berdiri diatas air laut.
Untuk diketahui, kemiskinan ekstrem adalah kondisi ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar yaitu kebutuhan makanan, air minum bersih, sanitasi layak, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan, dan akses informasi yang tidak hanya terbatas pada pendapatan, tapi juga akses pada layanan sosial.
Bahkan, Presiden Jokowi menargetkan angka kemiskinan ekstrem mendekati 0 persen dan angka kemiskinan 7 persen pada 2024. Tetapi Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menjelaskan, target yang telah ditetapkan oleh Jokowi ini sulit untuk dicapai.