Mengenal Tradisi 'Nganter Bandeng' Simbol Eratnya Betawi dan Tionghoa

Seorang pedagang dan pembeli bandeng di Rawa Belong, Jakarta, Kamis (19/1/2023). Pasar bandeng ini menjadi simbol kerukunan budaya antara masyarakat Betawi dan etnis Tionghoa.
Menjelang Imlek, banyak pedagang bandeng yang membuka lapak seadanya di sepanjang pinggir jalan Rawa Belong.
Masyarakat Betawi dan masyarakat Tionghoa membeli ikan bandeng untuk tradisi Nganter Bandeng menjelang Imlek.
Hal lain yang tak boleh dilewatkan oleh masyarakat Betawi Rawa Belong dan Tionghoa adalah kehadiran olahan bandeng di atas meja.
Kebiasaan ini bertahan berkat tradisi Nganter Bandeng yang sudah lama dipraktikkan masyarakat Betawi.
Bagi etnis Tionghoa, bandeng merupakan salah satu bahan makanan yang biasa disajikan saat perayaan Imlek.
Ikan bandeng yang banyak duri sebenarnya melambangkan rejeki atau kemakmuran yang melimpah.
Ikan bandeng yang dibawa tidak dalam bentuk olahan. Namun, itu masih merupakan ikan utuh mentah yang segar.
Tradisi tersebut kemudian berkembang ketika terjadi perkawinan budaya yang membuat masyarakat Tionghoa di Jakarta juga mengabadikan tradisi Nganter Bandeng sebagai wujud rasa syukur dan semangat berbagi jelang Imlek.