Potret Horor Demo di Peru: 47 Orang Tewas-Polisi Dibakar

Insiden keji itu terjadi saat polisi bernama Jose Luis Soncco Quispe, yang berusia 29 tahun, sedang berpatroli dengan seorang rekan polisi lainnya di Juliaca, sebuah kota dekat perbatasan Peru dengan Bolivia dan Danau Titicaca, pada Senin (9/1) malam waktu setempat. Keduanya tiba-tiba diserang oleh massa. Massa kemudian membakar kendaraan mereka. Juan Carlos Cisneros/AFP/Getty Images

Rekan patroli Soncco, yang bernama Ronald Villasante Toque, berhasil selamat dalam serangan itu. Villasante dilarikan ke sebuah rumah sakit di ibu kota Lima dengan sejumlah luka di bagian kepalanya setelah dipukuli massa. Diego Ramos/AFP/Getty Images  

Perdana Menteri (PM) Alberto Otarola mengumumkan pemberlakuan jam malam selama tiga hari, mulai pukul 20.00 waktu setempat hingga pukul 04.00 waktu setempat di wilayah Puno. Hari berkabung untuk para korban tewas juga ditetapkan pada Rabu (11/1) waktu setempat. Hugo Courotto/Reuters  

Sementara itu, Kantor Ombudsman Peru dalam pernyataan terpisah menyebut bahwa sejak unjuk rasa dimulai pada awal Desember lalu, sedikitnya 39 warga sipil tewas dalam bentrokan dengan polisi dan sekitar 7 orang lainnya tewas dalam kecelakaan lalu lintas, ditambah satu polisi yang tewas. Sehingga total korban tewas adalah 47 orang. REUTERS/Hugo Courotto  

Unjuk rasa terus berlanjut di berbagai wilayah Peru, dengan para demonstran menyerukan pemilu segera dilanjutkan di area-area pedesaan terabaikan yang masih loyal pada mantan Presiden Pedro Castillo. Unjuk rasa yang diwarnai kerusuhan itu dimulai setelah pencopotan dan penangkapan Castillo, yang dikecam secara luas karena berupaya membubarkan Kongres Peru demi mencegah pemakzulan dirinya. Klebher Vasquez/Anadolu Agency/Getty Images  

Kantor Kejaksaan Nasional Peru akan menyelidiki Presiden Dina Boluarte atas dugaan genosida menyusul aksi-aksi protes terhadapnya. Penyelidikan juga akan fokus pada Perdana Menteri Alberto Otarola serta menteri dalam negeri dan menteri pertahanan. Juan Carlos Cisneros/AFP/Getty Images  

Protes meletus sebulan lalu ketika Castillo yang berhaluan kiri -- yang menghadapi beberapa penyelidikan korupsi -- dipaksa mundur dari jabatannya dan ditangkap atas tuduhan pemberontakan setelah berusaha membubarkan parlemen dan pemerintahan melalui dekrit. Klebher Vasquez/Anadolu Agency/Getty Images  

Ketegangan sejak itu meningkat di kota Puno dan Juliaca, di mana aksi pemogokan umum selama seminggu telah memaksa bisnis-bisnis tutup. Klebher Vasquez/Anadolu Agency/Getty Images

Insiden keji itu terjadi saat polisi bernama Jose Luis Soncco Quispe, yang berusia 29 tahun, sedang berpatroli dengan seorang rekan polisi lainnya di Juliaca, sebuah kota dekat perbatasan Peru dengan Bolivia dan Danau Titicaca, pada Senin (9/1) malam waktu setempat. Keduanya tiba-tiba diserang oleh massa. Massa kemudian membakar kendaraan mereka. Juan Carlos Cisneros/AFP/Getty Images
Rekan patroli Soncco, yang bernama Ronald Villasante Toque, berhasil selamat dalam serangan itu. Villasante dilarikan ke sebuah rumah sakit di ibu kota Lima dengan sejumlah luka di bagian kepalanya setelah dipukuli massa. Diego Ramos/AFP/Getty Images  
Perdana Menteri (PM) Alberto Otarola mengumumkan pemberlakuan jam malam selama tiga hari, mulai pukul 20.00 waktu setempat hingga pukul 04.00 waktu setempat di wilayah Puno. Hari berkabung untuk para korban tewas juga ditetapkan pada Rabu (11/1) waktu setempat. Hugo Courotto/Reuters  
Sementara itu, Kantor Ombudsman Peru dalam pernyataan terpisah menyebut bahwa sejak unjuk rasa dimulai pada awal Desember lalu, sedikitnya 39 warga sipil tewas dalam bentrokan dengan polisi dan sekitar 7 orang lainnya tewas dalam kecelakaan lalu lintas, ditambah satu polisi yang tewas. Sehingga total korban tewas adalah 47 orang. REUTERS/Hugo Courotto  
Unjuk rasa terus berlanjut di berbagai wilayah Peru, dengan para demonstran menyerukan pemilu segera dilanjutkan di area-area pedesaan terabaikan yang masih loyal pada mantan Presiden Pedro Castillo. Unjuk rasa yang diwarnai kerusuhan itu dimulai setelah pencopotan dan penangkapan Castillo, yang dikecam secara luas karena berupaya membubarkan Kongres Peru demi mencegah pemakzulan dirinya. Klebher Vasquez/Anadolu Agency/Getty Images  
Kantor Kejaksaan Nasional Peru akan menyelidiki Presiden Dina Boluarte atas dugaan genosida menyusul aksi-aksi protes terhadapnya. Penyelidikan juga akan fokus pada Perdana Menteri Alberto Otarola serta menteri dalam negeri dan menteri pertahanan. Juan Carlos Cisneros/AFP/Getty Images  
Protes meletus sebulan lalu ketika Castillo yang berhaluan kiri -- yang menghadapi beberapa penyelidikan korupsi -- dipaksa mundur dari jabatannya dan ditangkap atas tuduhan pemberontakan setelah berusaha membubarkan parlemen dan pemerintahan melalui dekrit. Klebher Vasquez/Anadolu Agency/Getty Images  
Ketegangan sejak itu meningkat di kota Puno dan Juliaca, di mana aksi pemogokan umum selama seminggu telah memaksa bisnis-bisnis tutup. Klebher Vasquez/Anadolu Agency/Getty Images