Myanmar - Junta militer Myanmar membebaskan 7.012 tahanan saat memperingati kemerdekaan yang ke-75, Rabu (4/1). Para tahanan politik itu pun disambut keluarganya.
Foto
Junta Myanmar Bebaskan 7.012 Tahanan Saat Peringatan Kemerdekaan

Narapidana yang dibebaskan dari Penjara Insein disambut oleh anggota keluarga mereka di Yangon, Myanmar, Rabu (4/1/2023).
Junta militer Myanmar membebaskan 7.012 tahanan saat memperingati kemerdekaan Myanmar yang ke-75 pada Rabu (4/1).
Kendati demikian, pengampunan tersebut tak berlaku bagi individu yang didakwa berkaitan dengan senjata, narkoba, penanggulangan bencana alam, korupsi, dan membuat perkumpulan yang melanggar undang-undang.
Namun, sejauh ini tak jelas siapa saja tahanan politik yang akan dibebaskan, demikian dikutip dari Reuters.
Myanmar berada dalam krisis politik dan kemanusiaan usai junta militer mengambil alih secara paksa pemerintahan sah pada Februari 2021.
Usai aksi kudeta itu, warga Myanmar menggelar aksi. Namun, militer menanggapi dengan kekuatan berlebih. Mereka menangkap dan tak segan membunuh siapa saja yang menentang pemerintahannya.
Menurut laporan Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (Assistance Association for Political Prisoners/AAPP) hingga kini tercatat 2,692 orang tewas dan 16.862 orang ditangkap sejak kudeta.