Jenazah Paus Emeritus Benediktus Disemayamkan di Basilika Santo Petrus

Ini momen saat jenazah Paus Emeritus Benediktus XVI disemayamkan di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Senin (1/2/2023) waktu setempat.
Hal itu dilakukan untuk memberikan kesempatan bagi publik yang ingin memberikan penghormatan terakhir.
Seperti dilansir AFP, Senin (2/1/2023), Benediktus yang berasal dari Jerman ini meninggal dunia dalam usia 95 tahun pada Sabtu (31/12) waktu setempat. Sosoknya dikenang sebagai pemimpin Gereja Katolik sedunia selama delapan tahun, sejak tahun 2005, sebelum mengundurkan diri tahun 2013.
Jenazah Benediktus tampak dipakaikan jubah merah yang merupakan jubah berkabung kepausan dan topi tinggi uskup yang dihiasi emas di bagian kepalanya. Tangan almarhum terkatup dengan memegang rosario dan di belakang jenazah tampak sebuah salib, pohon Natal dan lilin yang menyala.
Sebagai informasi, usai disemayamkan, jenazah Benediktus akan dimakamkan di kompleks makam kepausan di bawah Basilika Santo Petrus pada Kamis (5/1) mendatang. Seremoni pemakaman akan digelar di Alun-alun Santo Petrus yang dipimpin oleh Paus Fransiskus.
Vatikan menuturkan bahwa pemakaman Benediktus akan berlangsung 'khusyuk tapi sederhana'. Pemakaman Benediktus akan berbeda dengan pemakaman mendiang Paus Yohanes Paulus II tahun 2005 lalu yang dihadiri satu juta umat dan para kepala negara dari seluruh dunia.
Di sisi lain, pemakaman Benediktus memicu prosedur baru yang belum pernah terjadi sebelumnya. Meninggalnya seorang Paus biasanya ditindaklanjuti dengan pemanggilan para Kardinal untuk memilih penggantinya. Namun kali ini, Paus Fransiskus tetap menjabat dan akan memimpin prosesi pemakaman Benediktus.
Ini momen saat jenazah Paus Emeritus Benediktus XVI disemayamkan di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Senin (1/2/2023) waktu setempat.
Hal itu dilakukan untuk memberikan kesempatan bagi publik yang ingin memberikan penghormatan terakhir.
Seperti dilansir AFP, Senin (2/1/2023), Benediktus yang berasal dari Jerman ini meninggal dunia dalam usia 95 tahun pada Sabtu (31/12) waktu setempat. Sosoknya dikenang sebagai pemimpin Gereja Katolik sedunia selama delapan tahun, sejak tahun 2005, sebelum mengundurkan diri tahun 2013.
Jenazah Benediktus tampak dipakaikan jubah merah yang merupakan jubah berkabung kepausan dan topi tinggi uskup yang dihiasi emas di bagian kepalanya. Tangan almarhum terkatup dengan memegang rosario dan di belakang jenazah tampak sebuah salib, pohon Natal dan lilin yang menyala.
Sebagai informasi, usai disemayamkan, jenazah Benediktus akan dimakamkan di kompleks makam kepausan di bawah Basilika Santo Petrus pada Kamis (5/1) mendatang. Seremoni pemakaman akan digelar di Alun-alun Santo Petrus yang dipimpin oleh Paus Fransiskus.
Vatikan menuturkan bahwa pemakaman Benediktus akan berlangsung khusyuk tapi sederhana. Pemakaman Benediktus akan berbeda dengan pemakaman mendiang Paus Yohanes Paulus II tahun 2005 lalu yang dihadiri satu juta umat dan para kepala negara dari seluruh dunia.
Di sisi lain, pemakaman Benediktus memicu prosedur baru yang belum pernah terjadi sebelumnya. Meninggalnya seorang Paus biasanya ditindaklanjuti dengan pemanggilan para Kardinal untuk memilih penggantinya. Namun kali ini, Paus Fransiskus tetap menjabat dan akan memimpin prosesi pemakaman Benediktus.