Sejumlah warga beraktivitas di tenda pengungsian yang berada di depan pintu masuk Kampung Susun Bayam, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (28/11/2022).
Warga calon penghuni Kampung Susun Bayam di Jakarta Utara belum bisa menempati hunian gegara terkendala ongkos sewa. Negosiasi antara warga dengan Jakpro masih deadlock.
Seminggu sudah warga Kampung Bayam bertahan di tenda pengungsian untuk menagih janji PT Jakpro dan Pemprov DKI Jakarta agar warga bisa segera menempati Kampung Susun Bayam secepatnya. Berdasarkan kesepakatan seharusnya warga sudah mulai bisa menempati hunian pada Minggu (20/11/2022) kemarin.
Ketua Koperasi Persaudaraan Warga Kampung Bayam, Asep Suwenda (54) menyampaikan saat peresmian pada Oktober lalu, calon penghuni dijanjikan bisa menempati Kampung Susun Bayam per 20 November. Asep mengatakan warga sudah menunggu penyerahan kunci hunian Kampung Susun Bayam tersebut. Namun kunci hunian itu tak kunjung diberikan kepada warga.
Warga keberatan harga sewa Kampung Susun Bayam yang ditawarkan Jakpro sebesar Rp 1,5 juta per bulan. Warga meminta harga sewa jauh lebih murah.
JakPro telah menyampaikan berdasarkan hasil diskusi dengan Pemprov DKI, harga sewa yang ditawarkan akan di bawah Rp 1,5 juta per bulan. Vice President Corporate Secretary PT Jakarta Propertindo (JakPro) Syachrial Syarief menyebut harga sewa tersebut akan merujuk pada Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 55 Tahun 2018.
Dikonfirmasi terpisah, Asep Suwenda membenarkan Jakpro menawarkan harga sewa di bawah Rp 1,5 juta. Asep mengatakan JakPro menawarkan harga sewa Rp 635 ribu per bulan. Asep menyebut penawaran itu disampaikan pihak Jakpro saat melakukan pertemuan dengan warga calon penghuni Kampung Susun Bayam pada Jumat (25/11).
Meski sudah ada penawaran terbaru, warga belum sepakat. Asep menyampaikan tarif sewa yang bisa disepakati warga calon penghuni Kampung Susun Bayam di bawah Rp 500 ribu.