Sosok Lula da Silva, Mantan Tahanan yang Jadi Presiden Brasil Lagi

Luiz Inacio Lula da Silva berhasil mengalahkan Presiden Brasil Jair Bolsonaro dalam pemilihan presiden (pilpres) putaran kedua yang digelar 30 Oktober. Kemenangan tipis Lula atas Bolsonaro ini menandai kembalinya mantan presiden beraliran sayap kiri dan berakhirnya pemerintahan beraliran sayap kanan di Brasil.

Senin (31/10/2022), Mahkamah Pemilihan Umum Tertinggi menetapkan Lula sebagai Presiden Brasil selanjutnya, dengan perolehan akhir 50,9 persen suara melawan 49,1 persen yang diraup Bolsonaro. Pelantikan Lula yang berusia 77 tahun ini akan digelar 1 Januari 2023 mendatang. Reuters/Mariana Greif

Dalam pidatonya pada Minggu (30/10) malam, Lula menegaskan dirinya akan menyatukan negara yang terpecah dan memastikan rakyat Brasil 'meletakkan senjata yang seharusnya tidak pernah diangkat', sembari mengundang kerja sama internasional untuk melestarikan hutan hujan Amazon. Dia juga berjanji akan menjadikan perdagangan global lebih adil. Reuters/Carla Carniel

Dengan kemenangannya ini, Lula membuat comeback yang spektakuler sebagai pemimpin ekonomi terbesar Amerika Latin. Kemenangan Lula menjadi salah satu kebangkitan politik paling luar biasa baru-baru ini. Pasalnya, Lula kembali ke panggung politik setelah tiga tahun lalu, dia mendekam di penjara. Mantan presiden Brasil, yang memimpin negara itu dari 2003 hingga 2010, sempat menjalani hukuman penjara selama 18 bulan karena korupsi. Lula yang saat itu divonis 12 tahun penjara, dibebaskan dari penjara pada tahun 2019 setelah pengadilan memutuskan bahwa hakim yang mengawasi persidangan korupsinya bias. Saat itu, karier politiknya tampaknya sudah berakhir. Namun, siapa sangka di usia rentanya, dia kini kembali berkuasa. Reuters/Mariana Greif

Lula tumbuh dalam kemiskinan yang parah, anak ketujuh dari delapan bersaudara yang lahir dari keluarga petani buta huruf di negara bagian Pernambuco yang gersang. Lula bekerja sebagai tukang semir sepatu dan penjual kacang sebelum menjadi pekerja logam pada usia 14 tahun. Pada 1960-an, ia kehilangan satu jarinya dalam kecelakaan kerja.

Pada tahun 1980, ia ikut mendirikan Partai Buruh, dan maju sebagai calon presiden dari partai tersebut sembilan tahun kemudian. Lula kalah tiga kali dalam pemilihan presiden dari tahun 1989 hingga 1998, dan akhirnya berhasil pada tahun 2002 dan sekali lagi empat tahun kemudian. Tahun ini adalah kampanye presidennya yang keenam.

Luiz Inacio Lula da Silva berhasil mengalahkan Presiden Brasil Jair Bolsonaro dalam pemilihan presiden (pilpres) putaran kedua yang digelar 30 Oktober. Kemenangan tipis Lula atas Bolsonaro ini menandai kembalinya mantan presiden beraliran sayap kiri dan berakhirnya pemerintahan beraliran sayap kanan di Brasil.
Senin (31/10/2022), Mahkamah Pemilihan Umum Tertinggi menetapkan Lula sebagai Presiden Brasil selanjutnya, dengan perolehan akhir 50,9 persen suara melawan 49,1 persen yang diraup Bolsonaro. Pelantikan Lula yang berusia 77 tahun ini akan digelar 1 Januari 2023 mendatang. Reuters/Mariana Greif
Dalam pidatonya pada Minggu (30/10) malam, Lula menegaskan dirinya akan menyatukan negara yang terpecah dan memastikan rakyat Brasil meletakkan senjata yang seharusnya tidak pernah diangkat, sembari mengundang kerja sama internasional untuk melestarikan hutan hujan Amazon. Dia juga berjanji akan menjadikan perdagangan global lebih adil. Reuters/Carla Carniel
Dengan kemenangannya ini, Lula membuat comeback yang spektakuler sebagai pemimpin ekonomi terbesar Amerika Latin. Kemenangan Lula menjadi salah satu kebangkitan politik paling luar biasa baru-baru ini. Pasalnya, Lula kembali ke panggung politik setelah tiga tahun lalu, dia mendekam di penjara. Mantan presiden Brasil, yang memimpin negara itu dari 2003 hingga 2010, sempat menjalani hukuman penjara selama 18 bulan karena korupsi. Lula yang saat itu divonis 12 tahun penjara, dibebaskan dari penjara pada tahun 2019 setelah pengadilan memutuskan bahwa hakim yang mengawasi persidangan korupsinya bias. Saat itu, karier politiknya tampaknya sudah berakhir. Namun, siapa sangka di usia rentanya, dia kini kembali berkuasa. Reuters/Mariana Greif
Lula tumbuh dalam kemiskinan yang parah, anak ketujuh dari delapan bersaudara yang lahir dari keluarga petani buta huruf di negara bagian Pernambuco yang gersang. Lula bekerja sebagai tukang semir sepatu dan penjual kacang sebelum menjadi pekerja logam pada usia 14 tahun. Pada 1960-an, ia kehilangan satu jarinya dalam kecelakaan kerja.
Pada tahun 1980, ia ikut mendirikan Partai Buruh, dan maju sebagai calon presiden dari partai tersebut sembilan tahun kemudian. Lula kalah tiga kali dalam pemilihan presiden dari tahun 1989 hingga 1998, dan akhirnya berhasil pada tahun 2002 dan sekali lagi empat tahun kemudian. Tahun ini adalah kampanye presidennya yang keenam.