Aksi Balas Dendam Rusia ke Ukraina Usai Ledakan Jembatan Crimea

Mobil terbakar setelah serangan militer Rusia, saat invasi Rusia ke Ukraina berlanjut, di Kyiv tengah, Senin, (10/10/2022).

Serangan rudal menghantam banyak kota di Ukraina, termasuk ibu kota Kyiv dan menyebabkan sejumlah orang tewas dan terluka.

Rentetan serangan rudal ini terjadi sehari setelah Moskow menyalahkan Ukraina atas ledakan di jembatan yang menghubungkan Crimea ke Rusia.

Sebelumnya, serangan terakhir Rusia di Kyiv terjadi pada 26 Juni lalu.

Serangan itu terjadi sehari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menyalahkan Ukraina atas ledakan di jembatan yang menghubungkan Crimea ke Rusia, yang menewaskan tiga orang.

Sebuah mobil yang terbakar terlihat setelah serangan militer Rusia, saat invasi Rusia ke Ukraina berlanjut, di pusat Kyiv.

Petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan api usai serangan rudal yang menyasar pusat kota Kyiv. REUTERS/Valentyn Ogirenko

Orang-orang memeriksa lokasi serangan rudal Rusia, saat serangan Rusia berlanjut, di Kyiv. REUTERS/Valentyn Ogirenko

Mobil terbakar setelah serangan militer Rusia, saat invasi Rusia ke Ukraina berlanjut, di Kyiv tengah, Senin, (10/10/2022).
Serangan rudal menghantam banyak kota di Ukraina, termasuk ibu kota Kyiv dan menyebabkan sejumlah orang tewas dan terluka.
Rentetan serangan rudal ini terjadi sehari setelah Moskow menyalahkan Ukraina atas ledakan di jembatan yang menghubungkan Crimea ke Rusia.
Sebelumnya, serangan terakhir Rusia di Kyiv terjadi pada 26 Juni lalu.
Serangan itu terjadi sehari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menyalahkan Ukraina atas ledakan di jembatan yang menghubungkan Crimea ke Rusia, yang menewaskan tiga orang.
Sebuah mobil yang terbakar terlihat setelah serangan militer Rusia, saat invasi Rusia ke Ukraina berlanjut, di pusat Kyiv.
Petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan api usai serangan rudal yang menyasar pusat kota Kyiv. REUTERS/Valentyn Ogirenko
Orang-orang memeriksa lokasi serangan rudal Rusia, saat serangan Rusia berlanjut, di Kyiv. REUTERS/Valentyn Ogirenko