Beberapa warga sedang membuat bagan apung di Pulau Selaru, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku.
Untuk membuat satu unit bagan apung berukuran 14 meter x 14 meter, dana yang dikerluarkan sekitar Rp 80 juta hingga Rp 100 juta.
Bahan yang digunakan untuk membuat bagan apung di antaranya kayu kelapa, bambu, serta berbagai jenis kayu lainnya.
Butuh puluhan kubik kayu serta ratusan batang bambu berkualitas untuk pembuatan bagan tersebut.
Ini merupakan bagan kedua milik Alubwaman Bulurdity. Satu unit bagan apung, menurut Alubwaman, bisa menghasilkan minimal 2 ton ikan dalam 1 bulan.
Dalam membuat bagan ini, Alubwaman Bulurdity mendapat fasilitas kredit Kupedes dari BRI senilai Rp 100 juta.
Nantinya alat tangkap ikan tradisional yang mirip seperti rumah kecil terapung itu dipakai oleh para nelayan untuk menjaring 'cuan' di tengah laut.
detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com
