'Malaikat' Kucing-kucing Terlantar

Wahyu Winono atau lebih akrab disapa Bimbim Clow (34) sejak lama memang sudah tertarik dengan binatang. Kucing salah satunya. Hewan peliharaan yang memang banyak disukai manusia.
Berangkat dari kecintaan terhadap kucing itulah yang membuat dirinya membangun rumah singgah bernama Clow. Rumah itu diperuntukan bagi kucing yang kurang beruntung karena hidup terlantar bahkan tak terurus hingga sakit di jalanan.
Rumah Singgah Clow ini fokus untuk menampung kucing terlantar yang sakit, kucing kecelakaan yang butuh penanganan, dan kurang gizi (mal nutrusi).
Pada Juli 2016 ia di bully karena membuka open donasi untuk membiayi kucing yang sakit. Tapi pada Oktober 2016 itu juga Ia berhasil mendirikan komunitas Clow dan pada maret 2017 sudah bisa membangun Rumah Singgah Clow yang hingga kini telah merawat ribuan kucing jalanan dan terlantar.
Nama Clow itu sendiri singkatan dari kata 'Cat Lovers in The World'. Hingga kini ada sedikitnya kurang lebih 1000 kucing terlantar yang diasuhnya. Kucing itu terdiri dari 280 anak kucing dan 900 kucing dewasa yang dirawat di Rumah Singgah Clow Parung. Kucing-kucing ini dirawat dengan diberikan makanan, vitamin, dijaga kebersihannya dan dicek kesehatannya oleh dokter hewan.
Setiap kucing yang baru datang akan ditempat diruang khusus transit selama 8 sampai 9 hari untuk diobservasi dan diklasifikasi terlebih dahulu. Setelahnya baru akan ditempatkan di shelter sesuai dengan kebutuhan kucing. Lahan yang dipakai dilokasi Rumah Singgah Clow Parung, Bogor kurang lebih ada 4000 meter persegi yang diatasnya didirikan beberapa shelter untuk kucing.
Bagi Bimbim, ini menjadi sebuah kebahagiaan tersendiri ketika menyaksikan kucing-kucing yang sudah ia selamatkan bisa hidup sehat dan nyaman.
Seperti inilah salah satu kegiatan yang setiap hari ia jalani bersama kucing-kucing terlantar itu. Saat ini ia juga tengah mengelola beberapa Rumah Singgah CLOW di Manado, Parung Bogor dan Depok.
Kucing terlantar yang dirawat dibedakan shelternya diantaranya kucing sakit, kucing hamil, kucing disabilitas, anak kucing dan kucing yang telah berhasil dirawat dan sehat.
Ratusan ekor kucing, mengikuti langkah kaki Bimbim saat memasuki salah satu ruangan shelter. Saat memanggilnya dengan ucapan "pus pus" serentak mereka berkumpul mendekatinya. Ada yang naik ke pangkuannya, adapula yang mengelus-ngeluskan badannya ke Bimbim. Mereka memahami betul bahwa Bimbim adalah sosok penyayang yang sudah menolong mereka.
Bukan hal yang mudah untuk merawat ribuan kucing sekaligus dalam sebuah tempat penampungan. Butuh lebih dari 50 Kilogram makanan untuk memenuhi kebutuhan kucing-kucing di Rumah Singgah Clow dalam sehari.
Untuk masyarakat yang ingin membawa kucing jalanannya ke sini akan dikenakan biaya administrasi sebesar Rp100 ribu per kucing dan dibayarkan sekali. Biaya ini dinamakan biaya orang tua asuh (OTA). Biaya operasional yang dibutuhkan untuk mengelola rumah singgah clow bisa mencapai Rp 300 jutaan. Untuk gaji pegawai, perawat kucing 36 orang dan bagian administrasi 3 orang, makanan kucing serta biaya dokternya.
Rumah Singgah Clow ini menjadi tempat penampungan sementara. Kucing-kucing yang sudah diselamatkan dan kondisinya sehat, boleh diadopsi oleh siapa pun yang menginginkannya. Ia tak akan pernah melepas liarkan kucing-kucing yang sudah ada di CLOW untuk ke luar lagi, kecuali di adopsi.
Berbagai cara, dilakukan Bimbim agar bisa terus menyediakan tempat penampungan dan perawatan bagi kucing-kucing yang kurang beruntung ini. Ia pun mengaku sangat bersyukur diberikan karunia oleh Allah SWT memiliki sifat yang dapat menyayangi binatang khususnya kucing dan berharap masyarakat lebih peduli dan tidak melakukan kekerasan terhadap kucing.