Jalan Beton di Bogor Ini Rusak, Patah dan Ambles gegara Tanah Bergerak

Kondisi jalan yang terbelah akibat pergerakan tanah di Bojong Koneng, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (16/9/2022).   

Warga melintas di sampung jalan hancur akibat tanah retak. Peristiwa itu terjadi pada Rabu (14/9) sekitar pukul 11.00 WIB siang. Keretakan tanah diakibatkan oleh intensitas hujan tinggi.  

Jalan beton ini ambles ke tanah yang bergerak. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat akibat pergeseran tanah, 18 unit rumah mengalami kerusakan serta menyebabkan retakan-retakan di tanah, dinding, plafon dan lantai rumah warga.  

Tampak jalansudah tidak bisa dilewati oleh kendaraan roda dua ataupun roda empat.   

Tiang listrik nyaris roboh akibat peristiwa ini. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menetapkan status tanggap darurat di lokasi tersebut.  

Salah satu bangunan semi permanen yang rusak. Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan menegaskan penetapan status tersebut untuk mencegah kerusakan lebih lanjut, serta memperhatikan akibat dan dampak yang ditimbulkan. Penetapan status tersebut tertuang dalam Keputusan Bupati Nomor 360/19/Kep-TD/BPBD.  

Kondisi jalan yang terbelah akibat pergerakan tanah di Bojong Koneng, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (16/9/2022).   
Warga melintas di sampung jalan hancur akibat tanah retak. Peristiwa itu terjadi pada Rabu (14/9) sekitar pukul 11.00 WIB siang. Keretakan tanah diakibatkan oleh intensitas hujan tinggi.  
Jalan beton ini ambles ke tanah yang bergerak. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat akibat pergeseran tanah, 18 unit rumah mengalami kerusakan serta menyebabkan retakan-retakan di tanah, dinding, plafon dan lantai rumah warga.  
Tampak jalansudah tidak bisa dilewati oleh kendaraan roda dua ataupun roda empat.   
Tiang listrik nyaris roboh akibat peristiwa ini. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menetapkan status tanggap darurat di lokasi tersebut.  
Salah satu bangunan semi permanen yang rusak. Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan menegaskan penetapan status tersebut untuk mencegah kerusakan lebih lanjut, serta memperhatikan akibat dan dampak yang ditimbulkan. Penetapan status tersebut tertuang dalam Keputusan Bupati Nomor 360/19/Kep-TD/BPBD.