Potret Anak Muda Ukraina Bikin Pesta di Tengah Gempuran Rusia

Pengunjung bersuka ria menari di pesta rave di Kyiv, Ukraina, Sabtu, (27/8/2022). Pesta jarang dimulai dengan seorang DJ yang datang dengan seragam militernya, tetapi ini adalah kenyataan bagi dunia musik elektronik Ukraina yang terus berlanjut selama perang.
Peserta berjoget bebas untuk melupakan beban perang sejenak. Sebelum invasi Rusia dimulai pada 24 Februari, ibu kota Ukraina, Kyiv, menjadi tujuan kehidupan malam utama Eropa. Sekarang, para kreatif mudanya mulai membangun kembali tatanan budaya yang hancur akibat konflik.
DJ berseragam adalah Artur Bhangu, seorang mahasiswa opthalmologi berusia 25 tahun yang bergabung dengan pasukan pertahanan teritorial Kyiv ketika perang dimulai. Dia mengatakan bahwa senang bermain musik untuk mengumpulkan uang bagi angkatan bersenjata Ukraina; sebagian dari hasil acara akan disumbangkan kepada mereka.
Kerumunan yang bersemangat berkumpul untuk acara Sabtu sore di halaman cerah sebuah pabrik bekas, salah satu dari banyak ruang industri era Soviet yang luas dan bobrok yang dirancang ulang oleh seniman dan musisi di distrik Podil Kyiv.
Kerumunan yang terdiri dari sekitar 100 orang, banyak dari mereka mengenakan atasan fluorescent atau kulit, melompat-lompat dengan lincah di sekitar lantai dansa di bawah sinar matahari sore, menikmati kesempatan mereka untuk mengalihkan perhatian mereka dari perang. Bagi yang lain, kecepatan musik elektronik yang tak kenal lelah dapat menjadi terapi mengalihkan dari kengerian perang.
Malam puncak pesta tersebut adalah ketika sebuah tong merah bertuliskan bendera Rusia dan menara Kremlin dilemparkan ke kerumunan dan segera dipenuhi dengan tendangan dan pemukul bisbol. Seperti semua komunitas di Ukraina, dunia musik elektronik Kyiv juga turut menjadi korban perang.