Dramatis, Foto Ini Ungkap Akhir Kisah Paus Terdampar di Banyuwangi

Warga melihat seekor Paus Sperma (physeter macrocephalus) terdampar di Pantai Warudoyong, Bulusan, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (1/8/2022). Kejadian itu membuat heboh warga setempat.

Paus tersebt terlihat lelah dan kebingungan saat difoto dari udara. Awalnya, nelayan melihat ada seekor paus yang terlihat kebingungan dan berputar-putar di bibir pantai. Nelayan sempat berusaha membantu menggiring paus itu kembali ke tengah laut, namun usaha itu gagal. 

Paus ini akhirnya mati dan jadi tontonan warga. Diduga, paus tersebut mengalami kerusakan sensor sistem navigasi tersasar lalu terdampar.

Anak-anak bermain di pantai tidak jauh dari bangkai paus mati. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas meminta autopsi untuk mengetahui penyebab kematian mamalia laut besar itu.  

Bangkai paus yang mulai membusuk dan mengeluarkan darah sempat mencemari pantai.

Alat berat dikerahkan untuk mengevakuasi paus terdampar.  Hingga hari ke-3, Rabu (3/8) Paus Sperma yang mati terdampar tersebut belum berhasil dievakuasi karena keterbatasan alat dan ukuran paus yang besar. Diperkirakan mencapai mencapai 28 ton.

Tim dokter mengambil sampel gigi, bagian kepala dan daging paus untuk dilakukan penyelidikan guna mengetahui penyebab kematian.

Petugas memulai proses pemotongan dan menguburkan bangkai paus yang mulai membusuk. Penguburan dilakukan untuk menghindari pencemaran laut. 

Warga melihat seekor Paus Sperma (physeter macrocephalus) terdampar di Pantai Warudoyong, Bulusan, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (1/8/2022). Kejadian itu membuat heboh warga setempat.
Paus tersebt terlihat lelah dan kebingungan saat difoto dari udara. Awalnya, nelayan melihat ada seekor paus yang terlihat kebingungan dan berputar-putar di bibir pantai. Nelayan sempat berusaha membantu menggiring paus itu kembali ke tengah laut, namun usaha itu gagal. 
Paus ini akhirnya mati dan jadi tontonan warga. Diduga, paus tersebut mengalami kerusakan sensor sistem navigasi tersasar lalu terdampar.
Anak-anak bermain di pantai tidak jauh dari bangkai paus mati. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas meminta autopsi untuk mengetahui penyebab kematian mamalia laut besar itu.  
Bangkai paus yang mulai membusuk dan mengeluarkan darah sempat mencemari pantai.
Alat berat dikerahkan untuk mengevakuasi paus terdampar.  Hingga hari ke-3, Rabu (3/8) Paus Sperma yang mati terdampar tersebut belum berhasil dievakuasi karena keterbatasan alat dan ukuran paus yang besar. Diperkirakan mencapai mencapai 28 ton.
Tim dokter mengambil sampel gigi, bagian kepala dan daging paus untuk dilakukan penyelidikan guna mengetahui penyebab kematian.
Petugas memulai proses pemotongan dan menguburkan bangkai paus yang mulai membusuk. Penguburan dilakukan untuk menghindari pencemaran laut.