Pertama, Kecelakaan ini terjadi pada pukul 15.29 WIB. Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima dari Kadispenal Laksma TNI Julius Widjojono, kecelakaan tersebut bermula saat truk Pertamina mengalami rem blong. Kecelakaan maut ini terjadi di turunan dengan lampu lalu lintas (traffic light) di ujung turunan dekat diler Suzuki Dwi Perkasa Mobitama, Trans Yogi, Jl Alternatif Cibubur, Kranggan, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat. Rizky Adha Mahendra/detikcom
Truk Pertamina bernopol B-9598-BEH tersebut menabrak sejumlah mobil dan pemotor yang ada di lokasi. Dalam video beredar, tampak sejumlah sepeda motor bergeletakan di lokasi kecelakaan tersebut. Berdasarkan pantauan di Google Maps dengan menu Street View, permukaan jalan di sini berupa turunan di bawah jalan layang. Badan jalan ini lebar. Rizky Adha Mahendra/detikcom
Polisi telah mendatangi lokasi kecelakaan untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Polisi juga mengevakuasi korban-korban dari lokasi kejadian. Rizky Adha Mahendra/detikcom
Usai kecelakaan, sebanyak 10 orang tewas dalam insiden tersebut. ANTARA FOTO/ASPRILLA DWI ADHA
Belasan kendaraan terlibat dalam kecelakaan maut tersebut. Diantaranya dua unit roda empat dan 10 unit roda dua. ANTARA FOTO/ASPRILLA DWI ADHA
Dalam video beredar, tampak sejumlah korban rebah di jalanan. Beberapa korban juga terlihat bergeletak di kolong truk. ANTARA FOTO/ASPRILLA DWI ADHA
Selanjutnya, alat berat dikerahkan untuk membantu evakuasi kendaraan yang terlibat kecelakaan. Pantauan di lokasi, satu alat berat diturunkan ke lokasi kecelakaan maut itu. Sejumlah ambulans juga dikerahkan untuk mengevakuasi para korban. Rengga Sancaya/detikcom
Pihak Pertamina mengerahkan tim ke lokasi kecelakaan maut tersebut. Pertamina juga meminta maaf atas kecelakaan yang terjadi. Rengga Sancaya/detikcom
Dalam kecelakaan tersebut, seorang anggota Marinir TNI AL tewas. Rengga Sancaya/detikcom
Sopir truk Pertamina diamankan polisi. Polisi akan memeriksa sopir truk terkait kecelakaan maut tersebut. Hingga saat ini pun evakuasi masih terus dilakukan. Rengga Sancaya/detikcom