Terkini, Kediaman Presiden Sri Lanka Masih Dipadati Demonstran

Perwira Angkatan Darat hanya bisa berjaga-jaga ketika warga memadati kediaman resmi Presiden Gotabaya Rajapaksa di hari kedua penyerbuan di Kolombo, Sri Lanka, Senin (11/7/2022).
Kondisi Sri Lanka sedang bergejolak. Negara kepulauan yang terletak di pesisir tenggara India itu sedang dilanda krisis ekonomi. Kondisi ini membuat demonstran di negara itu turun ke jalan hingga melakukan 'invasi' ke rumah Presiden Sri Lanka.
Di hari kedua penyerbuan, demonstran masih memadati rumah Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa.
Diketahui Gotabaya Rajapaksa akan mengundurkan diri 13 Juli nanti. Perdana Menterinya, Ranil Wickremesinghe juga mengaku siap mundur dari jabatannya. Sebelum krisis melanda, Ranil pernah berjanji negaranya akan kaya raya pada 2025.
Dalam Forum Ekonomi Dunia (WEF) 2018 lalu, Ranil memperkenalkan visi 2025 Sri Lanka dengan fokus peningkatan perekonomian negara tersebut dengan memperluas dan memperkuat pasar di Asia.
Kini Sri Lanka telah dinyatakan bangkrut akibat krisis berkepanjangan. Selama berbulan-bulan, negara berpenduduk 22 juta jiwa ini telah menderita kekurangan makanan, bahan bakar, dan pemadaman listrik serta mengalami inflasi yang tinggi. Kondisi ini terjadi setelah pemerintah kehabisan mata uang asing untuk mengimpor barang-barang vital.