Foto: Polisi Kepung Mas Bechi DPO Pencabulan di Ponpes Jombang

Dilansir dari detikJatim, aparat gabungan dari Polda Jatim, Polres Jombang dan Satbrimob mulai mengepung Ponpes Shiddiqiyyah sekitar pukul 07.00 WIB, Kamis (7/7/2022). Foto: Sugeng Harianto
Polisi menutup akses keluar masuk jalan pondok mulai dari Jembatan Ploso hingga traffic light Bawangan. Foto: Enggran Eko Budianto
Di depan pintu pesantren, anggota berpakaian lengkap dengan tameng besi dan senjata gas air mata disiagakan. Sehingga tidak ada seorang pun yang bisa keluar masuk pondok. Foto: Enggran Eko Budianto
Sedangkan, ratusan anggota buru sergab dari Satbrimob memaksa masuk ke dalam pondok. Pantauan wartawan di lokasi, operasi aparat kepolisian mendapat perlawanan dari pihak pesantren. Akibat perlawanan itu, satu anggota Satbrimob Polda Jatim terluka di bagian tangan kanannya. Anggota yang terluka lantas ditarik ke luar dan dibawa ke rumah sakit dengan mobil ambulans Bhayangkara. Foto: Enggran Eko Budianto
Ketegangan pun sempat terjadi saat polisi menerima perlawanan. Namun, aksi brutal para pengikut MSAT mampu dijinakkan dengan menahan sejumlah massa dari dalam pondok. Upaya penangkapan terus dilakukan. Polisi sebenarnya sudah menemukan Mas Bechi. Namun, polisi kembali mendapat penolakan dari petinggi Pengasuh Ponpes Shiddiqiyyah KH Muhammad Mukhtar Mukthi. Foto: Sugeng Harianto
Hingga pukul 14.22 WIB, Bechi belum berhasil ditangkap. Polisi terus melakukan penyisiran setiap bangunan di dalam Ponpes Shiddiqiyyah. Karena banyak bangunan di area pondok yang luasnya sekitar 5 hektare itu. Kiai Mukhtar meminta polisi tak mengambil anaknya lagi. Dia berjanji akan mengantar sendiri Bechi ke Mapolda Jatim karena di pondok ada acara pelantikan. Kiai Mukhtar menyampaikan hal ini pada Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat. Foto: Enggran Eko Budianto
Dilansir dari detikJatim, aparat gabungan dari Polda Jatim, Polres Jombang dan Satbrimob mulai mengepung Ponpes Shiddiqiyyah sekitar pukul 07.00 WIB, Kamis (7/7/2022). Foto: Sugeng Harianto
Polisi menutup akses keluar masuk jalan pondok mulai dari Jembatan Ploso hingga traffic light Bawangan. Foto: Enggran Eko Budianto
Di depan pintu pesantren, anggota berpakaian lengkap dengan tameng besi dan senjata gas air mata disiagakan. Sehingga tidak ada seorang pun yang bisa keluar masuk pondok. Foto: Enggran Eko Budianto
Sedangkan, ratusan anggota buru sergab dari Satbrimob memaksa masuk ke dalam pondok. Pantauan wartawan di lokasi, operasi aparat kepolisian mendapat perlawanan dari pihak pesantren. Akibat perlawanan itu, satu anggota Satbrimob Polda Jatim terluka di bagian tangan kanannya. Anggota yang terluka lantas ditarik ke luar dan dibawa ke rumah sakit dengan mobil ambulans Bhayangkara. Foto: Enggran Eko Budianto
Ketegangan pun sempat terjadi saat polisi menerima perlawanan. Namun, aksi brutal para pengikut MSAT mampu dijinakkan dengan menahan sejumlah massa dari dalam pondok. Upaya penangkapan terus dilakukan. Polisi sebenarnya sudah menemukan Mas Bechi. Namun, polisi kembali mendapat penolakan dari petinggi Pengasuh Ponpes Shiddiqiyyah KH Muhammad Mukhtar Mukthi. Foto: Sugeng Harianto
Hingga pukul 14.22 WIB, Bechi belum berhasil ditangkap. Polisi terus melakukan penyisiran setiap bangunan di dalam Ponpes Shiddiqiyyah. Karena banyak bangunan di area pondok yang luasnya sekitar 5 hektare itu. Kiai Mukhtar meminta polisi tak mengambil anaknya lagi. Dia berjanji akan mengantar sendiri Bechi ke Mapolda Jatim karena di pondok ada acara pelantikan. Kiai Mukhtar menyampaikan hal ini pada Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat. Foto: Enggran Eko Budianto