Warga yang tergabung dalam Komunitas Peduli Sumber Daya Air Sungai-Bahari Sanur tetap melakukan penanaman dan perawatan terumbu karang. Hal itu dilakukan di tengah rencana proyek terminal khusus (tersus) gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) yang mengancam keberlangsungan terumbu karang, Minggu, (3/7/2022).
Penanaman terumbu karang mereka lakukan di tengah laut kawasan Desa Sanur Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali, tepatnya di belakang Hotel Mercure Resort. Pada kesempatan ini, mereka menanam sebanyak tiga jenis terumbu karang.
Ketiga jenis terumbu karang yang ditanam yakni terumbu karang jahe, terumbu karang polip dan terumbu karang tanduk menjangan. Media tanam berdiameter sekitar 4 meter telah disiapkan.
Upaya penanaman terumbu karang sebenarnya sudah dilakukan sejak 1997 dan terus berlanjut hingga sekarang. Upaya melakukan perawatan dan penanaman terumbu karang sempat gagal akibat proyek reklamasi di Pulau Serangan. Pada waktu itu banyak terumbu karang mati akibat mendapatkan endapan debu reklamasi.
Komunitas tersebut berharap tidak ada lagi perusakan-perusakan dari areal-areal terumbu karang seperti akibat reklamasi Pulau Serangan beberapa tahun lalu. Terlebih ada rencana pembangunan terminal LNG di kawasan pesisir Desa Sidakarya yang akan melakukan pengerukan 3,3 juta kubik pasir laut seluas 5 hektare.