Ricuh! Massa Pendukung Imran Khan Bentrok dengan Polisi Pakistan

Petugas polisi tampak menggunakan tongkat pada demonstran pendukung partai politik Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) di tengah aksi unjuk rasa mendukung mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan yang digulingkan di Lahore, Pakistan, Rabu (25/5/2022). (REUTERS/Mohsin Raza).
Untuk diketahui, massa pendukung Imran Khan menggelar aksi unjuk rasa untuk mendesak digelarnya pemilihan lebih awal. (REUTERS/Akhtar Soomro).
Imran Khan, nantan Perdana Menteri Pakistan yang digulingkan juga tampak hadir di tengah aksi unjuk rasa yang dihadiri oleh pendukungnya di Islamabad. (REUTERS/Akhtar Soomro).
 
Sebelumnya, pihak berwenang Pakistan memblokir semua jalan utama ke ibu kota Islamabad pada hari Rabu (25/5/2022), setelah mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengatakan dirinya akan berbaris dengan demonstran ke pusat kota untuk rapat umum. Jalanan Pakistan diblokade dengan kontainer. Meski begitu, para pendukung partai politik Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) tetap menggelar aksi unjuk rasa serta mengoperasikan alat berat untuk memindahkan kontainer yang memblokade jalan. (REUTERS/Akhtar Soomro).
Tampak pendukung politik Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) di Rawalpindi, menggunakan alat berat untuk memindahkan kontainer yang digunakan untuk memblokir jalan guna mencegah mereka menghadiri pawai protes yang direncanakan oleh mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan di Islamabad, Rabu (25/5/2022). (REUTERS/Akhtar Soomro).
Sementara itu, aksi unjuk rasa yang dilakukan pendukung Imran Khan berujung bentrok antara demonstran dengan polisi Pakistan. Pihak kepolisian tampak menembakkan gas air mata untuk membubarkan demonstran di Lahore. (REUTERS/Mohsin Raza).
Di Karachi, aksi unjuk rasa diwarnai pembakaran mobil. Sebuah kendaraan polisi terbakar selama demonstrasi anti-pemerintah oleh para pendukung partai oposisi kunci Pakistan, Rabu (25/5/2022). (AP Photo/Fareed Khan).
Sebagai informasi, Imran Khan digulingkan dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Pakistan lewat mosi tidak percaya yang disepakati 174 anggota parlemen Pakistan pada bulan April 2022 lalu. (REUTERS/Akhtar Soomro).
Imran Khan digulingkan setelah partai-partai oposisi menuduhnya melakukan wanprestasi di bidang ekonomi, birokrasi dan kebijakan luar negeri. Pakistan menghadapi lonjakan angka inflasi, ketika pemerintah menghadapi defisit anggaran dan anjloknya cadangan devisa luar negeri. Menanggapi hal tersebut, Khan mengklaim kekuatan 'asing' yang menginginkan dia disingkirkan, karena dia tidak akan mendukung mereka melawan Rusia dan Cina. Namun, Amerika Serikat (AS) dengan tegas membantah ikut campur urusan dalam negeri Pakistan. Sementara itu, posisi Perdana Menteri Pakistan kini dipegang oleh Shehbaz Sharif yang diketahui merupakan pemimpin oposisi Pakistan. (REUTERS/Mohsin Raza).
 
Sementara itu, terkait aksi unjuk rasa yang dilakukan pendukung Imran Khan, pemerintah Pakistan mengatakan aksi tersebut merupakan tindakan ilegal. Pemerintah Paksitan menilai aksi itu sebagai upaya membawa demonstran ke Islamabad dengan niat jahat. (REUTERS/Mohsin Raza).
Petugas polisi tampak menggunakan tongkat pada demonstran pendukung partai politik Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) di tengah aksi unjuk rasa mendukung mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan yang digulingkan di Lahore, Pakistan, Rabu (25/5/2022). (REUTERS/Mohsin Raza).
Untuk diketahui, massa pendukung Imran Khan menggelar aksi unjuk rasa untuk mendesak digelarnya pemilihan lebih awal. (REUTERS/Akhtar Soomro).
Imran Khan, nantan Perdana Menteri Pakistan yang digulingkan juga tampak hadir di tengah aksi unjuk rasa yang dihadiri oleh pendukungnya di Islamabad. (REUTERS/Akhtar Soomro). 
Sebelumnya, pihak berwenang Pakistan memblokir semua jalan utama ke ibu kota Islamabad pada hari Rabu (25/5/2022), setelah mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengatakan dirinya akan berbaris dengan demonstran ke pusat kota untuk rapat umum. Jalanan Pakistan diblokade dengan kontainer. Meski begitu, para pendukung partai politik Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) tetap menggelar aksi unjuk rasa serta mengoperasikan alat berat untuk memindahkan kontainer yang memblokade jalan. (REUTERS/Akhtar Soomro).
Tampak pendukung politik Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) di Rawalpindi, menggunakan alat berat untuk memindahkan kontainer yang digunakan untuk memblokir jalan guna mencegah mereka menghadiri pawai protes yang direncanakan oleh mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan di Islamabad, Rabu (25/5/2022). (REUTERS/Akhtar Soomro).
Sementara itu, aksi unjuk rasa yang dilakukan pendukung Imran Khan berujung bentrok antara demonstran dengan polisi Pakistan. Pihak kepolisian tampak menembakkan gas air mata untuk membubarkan demonstran di Lahore. (REUTERS/Mohsin Raza).
Di Karachi, aksi unjuk rasa diwarnai pembakaran mobil. Sebuah kendaraan polisi terbakar selama demonstrasi anti-pemerintah oleh para pendukung partai oposisi kunci Pakistan, Rabu (25/5/2022). (AP Photo/Fareed Khan).
Sebagai informasi, Imran Khan digulingkan dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Pakistan lewat mosi tidak percaya yang disepakati 174 anggota parlemen Pakistan pada bulan April 2022 lalu. (REUTERS/Akhtar Soomro).
Imran Khan digulingkan setelah partai-partai oposisi menuduhnya melakukan wanprestasi di bidang ekonomi, birokrasi dan kebijakan luar negeri. Pakistan menghadapi lonjakan angka inflasi, ketika pemerintah menghadapi defisit anggaran dan anjloknya cadangan devisa luar negeri. Menanggapi hal tersebut, Khan mengklaim kekuatan asing yang menginginkan dia disingkirkan, karena dia tidak akan mendukung mereka melawan Rusia dan Cina. Namun, Amerika Serikat (AS) dengan tegas membantah ikut campur urusan dalam negeri Pakistan. Sementara itu, posisi Perdana Menteri Pakistan kini dipegang oleh Shehbaz Sharif yang diketahui merupakan pemimpin oposisi Pakistan. (REUTERS/Mohsin Raza). 
Sementara itu, terkait aksi unjuk rasa yang dilakukan pendukung Imran Khan, pemerintah Pakistan mengatakan aksi tersebut merupakan tindakan ilegal. Pemerintah Paksitan menilai aksi itu sebagai upaya membawa demonstran ke Islamabad dengan niat jahat. (REUTERS/Mohsin Raza).