Filipina Ubah Poster Bekas Kampanye Jadi Batu Bata, Begini Potretnya

Seorang pekerja memilah-milah tumpukan poster kampanye yang tersisa dari pemilihan nasional di fasilitas daur ulang di Marikina City, Filipina.

Setelah berakhirnya pemilihan presiden 9 Mei, banyak sampah plastik yang ditimbulkan dari sisa poster kampanye.

Demi meminimalisir dampaknya terhadap lingkungan, pusat daur ulang di kota Marikina memikirkan cara baru untuk mendaur ulang sampah tersebut dengan mengubahnya menjadi batu bata plastik.

Lebih dari 120 truk berisi poster dan spanduk kampanye pemilu dikumpulkan di kota itu dalam kurun waktu dua hari.

Setelah bahan kampanye disortir, semua produk berbahan dasar plastik dimasukkan ke dalam mesin pencacah untuk digiling menjadi butiran plastik.

Setelah diproses lebih lanjut, plastik diubah menjadi batu bata yang dapat digunakan di sekolah, taman, dan proyek pembangunan komunitas lainnya.

Secara tradisional, poster kampanye seperti itu akan berakhir di tempat pembuangan sampah pada akhir pemilihan, yang berkontribusi pada emisi gas rumah kaca. Filipina, yang rentan terhadap bencana terkait cuaca yang terkadang dikaitkan dengan perubahan iklim, menjanjikan pengurangan 75% emisi gas rumah kaca pada tahun 2030 di bawah Perjanjian Paris tentang Perubahan Iklim, naik dari target 70% yang ditetapkan empat tahun lalu.

Seorang pekerja memilah-milah tumpukan poster kampanye yang tersisa dari pemilihan nasional di fasilitas daur ulang di Marikina City, Filipina.
Setelah berakhirnya pemilihan presiden 9 Mei, banyak sampah plastik yang ditimbulkan dari sisa poster kampanye.
Demi meminimalisir dampaknya terhadap lingkungan, pusat daur ulang di kota Marikina memikirkan cara baru untuk mendaur ulang sampah tersebut dengan mengubahnya menjadi batu bata plastik.
Lebih dari 120 truk berisi poster dan spanduk kampanye pemilu dikumpulkan di kota itu dalam kurun waktu dua hari.
Setelah bahan kampanye disortir, semua produk berbahan dasar plastik dimasukkan ke dalam mesin pencacah untuk digiling menjadi butiran plastik.
Setelah diproses lebih lanjut, plastik diubah menjadi batu bata yang dapat digunakan di sekolah, taman, dan proyek pembangunan komunitas lainnya.
Secara tradisional, poster kampanye seperti itu akan berakhir di tempat pembuangan sampah pada akhir pemilihan, yang berkontribusi pada emisi gas rumah kaca. Filipina, yang rentan terhadap bencana terkait cuaca yang terkadang dikaitkan dengan perubahan iklim, menjanjikan pengurangan 75% emisi gas rumah kaca pada tahun 2030 di bawah Perjanjian Paris tentang Perubahan Iklim, naik dari target 70% yang ditetapkan empat tahun lalu.