Aktivis Perempuan Rayakan Hari Kartini

Sebagai rasa sukur atas pengesahan UU TPKS yang diketok oleh Puan Maharani, aktivis perempuan, penyintas, orang tua penyintas dan beberapa kalangan yang konsen terhadap isu kekerasan seksual memakai kain-kain tradisi sebagai simbol semangat Kartini yang dinyalakan.
"Kita apresiasi pengesahan UU TPKS beberapa waktu lalu. Kita bisa menghela nafas panjang untuk sementara, karena awal perjuangan sudah dimenangkan. Tinggal perjuangan berikutnya adalah mengawal implementasi UU dimaksud, dan tentu butuh perjuangan yang kuat," kata Nury Sybli, penggagas acara Sapawastra untuk Kartini, Sabtu (23/4/2022).
Dalam kesempatan perayaan hari Kartini yang digelar Sapawastra, aktivis perempuan bersama puluhan penyintas memakai kain tenun Baduy, Flores dan Sumba serta batik dari berbagai daerah. Selain diskusi dan berkain, juga ada sesi cara memakai kain yang mudah untuk aktivitas hari-hari serta menari.
Sebagai rasa sukur atas pengesahan UU TPKS yang diketok oleh Puan Maharani, aktivis perempuan, penyintas, orang tua penyintas dan beberapa kalangan yang konsen terhadap isu kekerasan seksual memakai kain-kain tradisi sebagai simbol semangat Kartini yang dinyalakan.
Kita apresiasi pengesahan UU TPKS beberapa waktu lalu. Kita bisa menghela nafas panjang untuk sementara, karena awal perjuangan sudah dimenangkan. Tinggal perjuangan berikutnya adalah mengawal implementasi UU dimaksud, dan tentu butuh perjuangan yang kuat, kata Nury Sybli, penggagas acara Sapawastra untuk Kartini, Sabtu (23/4/2022).
Dalam kesempatan perayaan hari Kartini yang digelar Sapawastra, aktivis perempuan bersama puluhan penyintas memakai kain tenun Baduy, Flores dan Sumba serta batik dari berbagai daerah. Selain diskusi dan berkain, juga ada sesi cara memakai kain yang mudah untuk aktivitas hari-hari serta menari.